Jumat, 12 Juni 2015

Ananda Dian


Namanya adalah ananda dian.

Yah dia adalah orang yang berada di depan gw sekarang. Yah dia sedang berjalan dengan seorang lelaki disampingnya berjalan dengan sangat perlahan sangat angun dalam merah muda yang dia kenakan.

Entah waktu itu dia yang berjalan sangat lambat atau mungkin waktu yang seolah berhenti di depan gw. Yah dia seolah berhenti di depan gw.

Dengan sangat angun dia berhenti. Dan saat dia berhenti entah kenapa bayangan tentang masa lalu kembali muncul di dalam kepala gw.

17 tahun yang lalu

Selasa, 02 Juni 2015

Ujang


Ujang adalah sebuah nama dari pemuda yang akan ceritakan ini. Dia adalah pemuda sederhana dengan bergaya apa adanya yah dengan tinggi 170 Cm dan berat badan sekitar 60 kilo gram(entah kenapa perkenalan layak memperkenalkan petinju kelas ringan) yang sedang memegang barang-barangnya. Yang akan dia bawa ke kota.yah ujang sedang berusaha mentaruhkan nasib di ibukota.
Perjalanan menuju ke kota ini terjadi ketika percakapan terjadi di sebuah bibir sungai antara ujang dan wanita idamannya yaitu mawar (bukan nama samaran ).

Sebuah tempat biasa mereka membicarakan hal-hal sepele.

“tahu ga abang itu kalo ngupil kadang suka pake 5 jari loh” kata ujang bangga dan diikuti oleh wajah cengok sih mawar.

Yah di tempat itu si mawar dan ujang menghabiskan hari-harinya dan kali ini
Dan kali ini rasanya adalah percakapan serius antara si ujang dengan mawar. Mawar adalah wanita yang merupakan salah satu idaman cowo di kampungnya.

“Hmmmm kang”kata mawar pelan

“Iya war”ujang membalas

“Kang ujang ga berniat pergi ke kota apa?”

“Ga tuh war emang kenapa?”

“Lelaki-lelaki  dari desa kita aja udah banyak pergi ke kota kang untuk mencari uang disana”
“Yah kalo mencari uang aja kan bisa disini. Abang bisa nanam padi atau sekedar nernak sapi atu neng”

“Tapi kan disana bisa cari uang yang lebih banyak daripada di desa atuh kan”

Hening agak lama sampai mawar melanjutkan percakapannya lagi