Minggu, 01 Desember 2019

Sulawesi Utara


Sulawesi Utara.
Kejadian ini sudah beberapa minggu yang lalu . sebenarnya  gue telah menulis draftnya sekitar 50% akan tetapi hilang, Sial.  Jadi mari kita mulai lagi dan mari kita buka dengan mengunakan salam.

               Asalamualaikum warahamtulwohi wabarakatu.

              Selamat datang ke blog terkece, terkeren, terhits dan tertib pada abad ini. 

(Saat mengtik ini dan melihat usia ada sedikit rasa penyesalan dalam pengetikan hal tersebut.)

Ok lanjut lagi Sebenernya sudah lama banget gue ga pernah nulis cerita pribadi. Tapi karena sudah pernah berjanji akan menuliskan ini di blog. Dan janji adalah suatu yang harus ditepati maka mari kita tuliskan lagi.

Beberapa bulan yang lalu.

Gue ditugaskan untuk ke daerah sulawesi utara. Gue sangat senang kalo perjalanan dinas ini datang karena bagi gue disitu adalah masa-masa gue liburan jadi kalo di gue ga perlu liburan yang gue perlukan adalah lebih sering perjalanan dinas. Hahahahaha. (tapi tenang saja kepada pembaca sekalian liburan dilakukan setelah semua pekerjaan dan kewajiban usai dilaksanakan)

Oh iya ada beberapa cerita yang mungkin gue ceritakan.. Mungkin cerita horor dulu yang akan gue ceritakan . Semua diawali oleh obrolan gue di kantor.

“Dit, kita nginep dimana nanti?”kata Evi

Gue sebagai Penanggung Jawab Kegiatan atau sering disebut PIC atau lebih sering disebut Kacung Kampret dari suatu kegiatan itupun menjawab “kalo ga salah di hotel Penisula, Poy (Nama aslinya Evi Cuma dipanggil epoy di kantor gue suka sekali menganti kata “I” menjadi “OY” Evi jadi epoy, cepi jadi cepoy, kopi jadi Kopoy. Gue suka ngebayangin kalo orang kantor gue nonton JKT48 mereka bakal teriak “i” “i” “i” maksudnya “OY,OY, OY”)

“Itu mah hotel, horor banget tahu dit”

“tahu darimana lu poy?”

“Google”

Pikiran gue emang google udah merambah ke dunia mistis juga

“review orang-orangnya dit di google”

Entah kenap epoy kaya bisa membaca pikiran aneh gue.

“emang pada bilang apa poy?”

“itu hotel katanya bekas rumah sakit jadi banyak yang ngeliat penampakan”

“masa sih” nada gue ga percaya

“yee seriusan coba aja lu searching”

Akhirnya gue melakukan pengsearchingan. Gue mendapatkan gambar-gambar hotel Peninsula adalah hotel yang mewah.  Yah, hotel bintang 4 kalo ga salah jadi apa yang menyeramkan dari hotel ini.

waktu  gue datang pun tidak ada bahwa tanda-tanda hotel ini adalah hotel angker bangunannya bisa dibilang megah. Dan kamarnya dengan tembok hitam juga sangat luas dibandingkan dengna hotel-hotel biasa yang gue menginap.  Yang membuat risih paling hanya gambar orang-orang yang berada diatas tempat kasur yang memberikan kesan memang sedikit mistis sisanya semuanya bagus.

Kamar yang luas, Ada Kolam renang dengan kedalaman 1,8 Meter, Pemandangan malam yang menghadap kota dan laut secara bersamaan. Kalaupun ada setan gue rasa ga mungkin akan seram.

 Yah coba kita bayangkan. Sebuah pocong muncul di tengah-tengah kolam renang yang kedalamannya 1,8 Meter sedangkan rata-rata tinggi pria indonesia adalah 167 Cm. Coba bayangkan berarti pocong itu harus lompat-lompat setidaknya untuk kepalanya tetap diatas suapaya terlihat seram. Mana yang menyeramkan dari hal itu ya kan?

Atau ketika kuntilanak muncul di kamar yang menghadap cantiknya kota manado saat malam hari. Kuntilanak menghadap kota dan membelakangi kita dengan rambut lurus terurai dia mencoba menakuti kita.dia menghadap kebelakang sambil tertawa dengan pelan “hi,hi,hi,hi”(Catatan kenapa ketawanya pelan karena kalo kencang ketawanya maka orang yang ditakuti akan bilang “dasar setan kampung”) dan dengan mulut yang ditutupi oleh tanganya.yah  Tetap menakutkan tapi sangat Clasy kan.

Dengan mindset itu gue berpikir hotel peninsula ini tidak menyeramkan sama sekali. tapi ternyata gue dibuat salah.

Beberapa kegiatan di beberapa hari awal. Dilakukan sampai jam 10 malam. Yang berarti gue sebagai panitia baru balik ke kamar jam 11 atau 12 malam. Itupun masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Hal ini membuat gue dan teman gue kang cepi. Bablas keesokan harinya.

Gue harusnya bangun jam 6 pagi dan mempersiapkan kelas. Baru bangun jam 8 kurang 10 menit hal itu menyebabkan gue membagi tugas untuk kang cepi mandi duluan dan gue menhandle kelas terlebih dahulu nanti setelah kang cepi selesai maka gantian.

Akhirnya gue menghandle kelas sendirian. Setelah itu gue menunggu kang cepi untuk gantian mandi. Akhirnya gue mandi. Seharusnya gue langsung ke kelas entah kenapa waktu itu karena capek banget gue mau rebahan dulu di kasur 10 menit sambil nonton tv. Kalo ga salah gue lagi nonton acara tinju waktu itu. pas lagi asik-asik nonton tiba-tiba chanel tv ke ganti.

“Ehhh, anjir kok ganti sih?”

Pikiran positif gue

“Ini pasti remotnya ketindihan di kasur nih”

Pikiran negatif

“Setan itu”

Gue segera mencari remot tv. Dikasur selama proses pergantian tv pun terganti lagi

Pikiran positif gue.

                “tuh kan bener ini mah fix remotnya ketindihan”

                Pikiran negatif gue

                “setannya lagi Bete hahaha”

Tapi anehnya remote tv itu tidak ketemu. Sampe akhirnya gue melihat remote tv itu diposisi yang membuat gue sadar akan sesuatu. Yap remote tv itu bukan ketindihan. Karena dia ada di meja tempat orang menaruh lampu dan remote berdiri rapi tanpa diusik. Dan setelah menemukan remote entah kenapa aura dari lukisan-lukisan diatas tempat kasur seperti aura yang sedang melihat gue

                Pikiran positif gue

                “ANJINGGGGG,,SETAN INIII.RUN..RUN FOR YOUR LIFE”

                Pikiran Negatif gue

                “BANGSAT Bener lagi. kabur bos kabur.”

                Sebenarnya gue bener-bener pengen kabur waktu itu akan tetapi. Entah kenapa gue mendapatkan keberanian untuk berkata “Jangan ganggu gue, Gue ga Ganggu lu kan kalo berani muncul aja, berengsek” setelah bilang itu perasaan ditatap itu seperti hilang

                Pikiran positif gue

                Bagus kita emang harus berani, kalo kita berani mereka takut.

                Pikiran Negatif gue

                “tapi di film-film horor yang berani duluan nyari tahu suatu kasus horor biasanya mati duluan”

                Setelah itu gue segera ke kelas lagi. dan memang kalo sendirian gue merasa tatapan dilihat dari lukisan di belakang kasur juga berasa seperti dilihatin.  Dan cerita ini baru gue berani ceritakan besoknya.ke teman-teman gue.

Yah ini cerita horor yang gue alamin.  Yah ga horor-horor bangetlah tapi seengaknya bisa menjadi salah satu acuan buat para orang yang mau uji nyali yang bosan dengan rumah tua tidak dihuni dan tidak ada fasilitas apapun bisa mencoba uji nyali dengan fasilitas hotel. Yah karena emang di hotel.

Cerita ke dua disana adalah

Ini terjadi di malam setelah gue dan kawan-kawan jalan-jalan setelah kelas selesai. Yah waktu itu kita diajak ke danau tomohon untuk melihat indahnya danau tomohon pada sore hari. Karena katanya danaunya berubah sesuai dengan mood. Hijau, pink , dan biru ( agak lupa warna-warnanya).

Kali ini kita jalan-jalan dengan orang dari sulawesi utara. Tentu karena bos kami punya kenalan dengan orang daerah. Untuk masalah jaringan emang gue akui bos gue mantap lah. Kita diajak jalan-jalan di danau tomohon. Cuma karena kita selesainya baru sore kita baru sampai sana malam hari jadi kita hanya melihat suasananya danau tomohon malam hari akan tetapi harus gue akui tetap bagus sekali dan suasana dinginya daerah pegunungan sulawesi utara. Setelah itu kita diajak untuk pergi makan malam.

Gue pikir malam itu akan menjadi malam yang indah dengan cerita jalan-jalan dan makan-makan enak. Kita sampai hotel kisaran jam 11.30. gue dengan mata mengantuk mau ga mau mengerjakan laporan yang harus gue kerjakan dan diselesaikan esok hari. Yah hak gue emang untuk jalan-jalan di waktu istirahat akan tetapi gue ga boleh melupakan kewajiban gue.

Sampai jam 12.00 kang cepi mandi dan gue mencoba menyiapkan untuk acara penutupan esok harinya. Tiba-tiba suasana agak bergoyang-goyang gue berpikir awalnya gue darah rendah karena terlalu sering begadang tapi gue tahu ini adalah “GEMPA”

“KANG CEPI GEMPA”

“GEMPA”

Gue segera berlindung dibawah meja yang menurut gue kokoh. Kang cepi yang lagi mandi hanya keluar dengan handukan lalu sebenarnya dia ingin masuk ke bawah meja akan tetapi mungkin dia sadar tidak keburu akhirnya dia pelukan dengan tembok pintu kamar mandi.

Kita segera keluar. (tentu setelah kang cepi memakai baju) Kita segera mengetuk kamar teman-teman kita untuk memastikan mereka keluar. Saat mau turun kang cepi juga menghimbau para tamu hotel untuk segera turun mengunakan tangga darurat dan tidak mengunakan lift.

Akhirnya kita semua standby di luar, Ada beberapa hal yang memang menakutkan adalah bahwa memang di daerah manado bisa saja terjadi kemungkinan tsunami. Dan golden time dari tsunami bisa sangat dekat. Hotel peninsula beruntung berada didaerah yang cukup tinggi jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. tapi gue mengkhawatirkan orang-orang yang tidak berada di posisi cukup tinggi.

Apalagi pekerjaan kami( gue, panitia dan para peserta) terkait dengan bencana. Dan memang pada saat itu ada salah satu peserta yang akhirnya turun ke pantai untuk mengecheck ketinggian air laut, dan dia juga menenangkan peserta dari daerah lain. Dan orang-orang yang menginap di hotel itu.

Sangat luar biasa.

Malam itu semua peserta begadang. Dan besoknya mereka juga semua ujian. Itu adalah malam yang panjang bagi gue dan peserta mungkin bagi semua orang disana.

Malam itu gue melupakan tentagn perihal hantu.  Tapi itu membuat gue kepikiran apa saat gempa waktu itu para hantu di hotel peninsula ini juga mengalami panik yang sama.
Pocong yang dilantai 11 mengeluh.

“Anjir turunnya lantai 11 lagi” sambil lompat dari tangga-ke tangga dan kesengol oleh genduruwo yang berlari

Kuntilanak di pohon beringin yang terjatuh karena gempa

“astagfirlouh. Untuk nih pohon pendek kalo tinggi aja kan bahaya masa gue mati 2 kali”

tuyul sebagai setan anak kecil apakah dia akan menjadi diprioritaskan di dunia persetanan

“kasih mingir kelompok rentan mau lewat” sorak-sorak tuyul-tuyul yang rupanya seperti ony syahrial.

Yah mungkin itu aja yang gue bisa ceritakan pada cerita kali ini. Semoga sodara-sodara di Manado dan maluku tidak terjadi apa-apa.