Sulawesi Utara.
Kejadian ini
sudah beberapa minggu yang lalu . sebenarnya
gue telah menulis draftnya sekitar 50% akan tetapi hilang, Sial. Jadi mari kita mulai lagi dan mari kita buka dengan mengunakan salam.
Asalamualaikum warahamtulwohi wabarakatu.
Selamat datang ke blog terkece, terkeren, terhits dan tertib
pada abad ini.
(Saat mengtik ini dan melihat usia ada sedikit rasa penyesalan
dalam pengetikan hal tersebut.)
Ok lanjut lagi
Sebenernya sudah lama banget gue ga pernah nulis cerita pribadi. Tapi karena
sudah pernah berjanji akan menuliskan ini di blog. Dan janji adalah suatu yang
harus ditepati maka mari kita tuliskan lagi.
Beberapa bulan yang lalu.
Gue ditugaskan
untuk ke daerah sulawesi utara. Gue sangat senang kalo perjalanan dinas ini
datang karena bagi gue disitu adalah masa-masa gue liburan jadi kalo di gue ga
perlu liburan yang gue perlukan adalah lebih sering perjalanan dinas. Hahahahaha.
(tapi tenang saja kepada pembaca sekalian liburan dilakukan setelah semua
pekerjaan dan kewajiban usai dilaksanakan)
Oh iya ada beberapa cerita yang
mungkin gue ceritakan.. Mungkin cerita horor dulu yang akan gue ceritakan . Semua
diawali oleh obrolan gue di kantor.
“Dit, kita nginep dimana nanti?”kata
Evi
Gue sebagai
Penanggung Jawab Kegiatan atau sering disebut PIC atau lebih sering disebut
Kacung Kampret dari suatu kegiatan itupun menjawab “kalo ga salah di hotel
Penisula, Poy (Nama aslinya Evi Cuma dipanggil epoy di kantor gue suka sekali
menganti kata “I” menjadi “OY” Evi jadi epoy, cepi jadi cepoy, kopi jadi Kopoy.
Gue suka ngebayangin kalo orang kantor gue nonton JKT48 mereka bakal teriak “i”
“i” “i” maksudnya “OY,OY, OY”)
“Itu mah hotel, horor banget tahu
dit”
“tahu darimana lu poy?”
“Google”
Pikiran gue emang google udah merambah
ke dunia mistis juga
“review orang-orangnya dit di
google”
Entah kenap epoy kaya bisa
membaca pikiran aneh gue.
“emang pada bilang apa poy?”
“itu hotel katanya bekas rumah
sakit jadi banyak yang ngeliat penampakan”
“masa sih” nada gue ga percaya
“yee seriusan coba aja lu
searching”
Akhirnya gue
melakukan pengsearchingan. Gue mendapatkan gambar-gambar hotel Peninsula adalah
hotel yang mewah. Yah, hotel bintang 4
kalo ga salah jadi apa yang menyeramkan dari hotel ini.
waktu gue datang pun tidak ada bahwa tanda-tanda
hotel ini adalah hotel angker bangunannya bisa dibilang megah. Dan kamarnya
dengan tembok hitam juga sangat luas dibandingkan dengna hotel-hotel biasa yang
gue menginap. Yang membuat risih paling
hanya gambar orang-orang yang berada diatas tempat kasur yang memberikan kesan
memang sedikit mistis sisanya semuanya bagus.
Kamar yang luas, Ada Kolam renang
dengan kedalaman 1,8 Meter, Pemandangan malam yang menghadap kota dan laut
secara bersamaan. Kalaupun ada setan gue rasa ga mungkin akan seram.
Yah coba kita bayangkan. Sebuah pocong muncul
di tengah-tengah kolam renang yang kedalamannya 1,8 Meter sedangkan rata-rata
tinggi pria indonesia adalah 167 Cm. Coba bayangkan berarti pocong itu harus
lompat-lompat setidaknya untuk kepalanya tetap diatas suapaya terlihat seram. Mana
yang menyeramkan dari hal itu ya kan?
Atau ketika
kuntilanak muncul di kamar yang menghadap cantiknya kota manado saat malam
hari. Kuntilanak menghadap kota dan membelakangi kita dengan rambut lurus
terurai dia mencoba menakuti kita.dia menghadap kebelakang sambil tertawa
dengan pelan “hi,hi,hi,hi”(Catatan kenapa ketawanya pelan karena kalo kencang
ketawanya maka orang yang ditakuti akan bilang “dasar setan kampung”) dan
dengan mulut yang ditutupi oleh tanganya.yah Tetap menakutkan tapi sangat Clasy kan.
Dengan mindset
itu gue berpikir hotel peninsula ini tidak menyeramkan sama sekali. tapi
ternyata gue dibuat salah.
Beberapa kegiatan
di beberapa hari awal. Dilakukan sampai jam 10 malam. Yang berarti gue sebagai
panitia baru balik ke kamar jam 11 atau 12 malam. Itupun masih ada beberapa hal
yang harus dikerjakan. Hal ini membuat gue dan teman gue kang cepi. Bablas
keesokan harinya.
Gue harusnya
bangun jam 6 pagi dan mempersiapkan kelas. Baru bangun jam 8 kurang 10 menit
hal itu menyebabkan gue membagi tugas untuk kang cepi mandi duluan dan gue menhandle
kelas terlebih dahulu nanti setelah kang cepi selesai maka gantian.
Akhirnya gue
menghandle kelas sendirian. Setelah itu gue menunggu kang cepi untuk gantian
mandi. Akhirnya gue mandi. Seharusnya gue langsung ke kelas entah kenapa waktu
itu karena capek banget gue mau rebahan dulu di kasur 10 menit sambil nonton
tv. Kalo ga salah gue lagi nonton acara tinju waktu itu. pas lagi asik-asik
nonton tiba-tiba chanel tv ke ganti.
“Ehhh, anjir
kok ganti sih?”
Pikiran positif gue
“Ini pasti remotnya ketindihan di kasur nih”
Pikiran negatif
“Setan itu”
Gue segera mencari remot tv. Dikasur
selama proses pergantian tv pun terganti lagi
Pikiran positif gue.
“tuh kan bener ini
mah fix remotnya ketindihan”
Pikiran negatif
gue
“setannya lagi
Bete hahaha”
Tapi anehnya
remote tv itu tidak ketemu. Sampe akhirnya gue melihat remote tv itu diposisi
yang membuat gue sadar akan sesuatu. Yap remote tv itu bukan ketindihan. Karena
dia ada di meja tempat orang menaruh lampu dan remote berdiri rapi tanpa diusik.
Dan setelah menemukan remote entah kenapa aura dari lukisan-lukisan diatas
tempat kasur seperti aura yang sedang melihat gue
Pikiran positif gue
“ANJINGGGGG,,SETAN
INIII.RUN..RUN FOR YOUR LIFE”
Pikiran Negatif gue
“BANGSAT Bener lagi. kabur bos
kabur.”
Sebenarnya gue bener-bener pengen
kabur waktu itu akan tetapi. Entah kenapa gue mendapatkan keberanian untuk
berkata “Jangan ganggu gue, Gue ga Ganggu lu kan kalo berani muncul aja,
berengsek” setelah bilang itu perasaan ditatap itu seperti hilang
Pikiran positif gue
Bagus kita emang harus berani,
kalo kita berani mereka takut.
Pikiran Negatif gue
“tapi di film-film horor yang
berani duluan nyari tahu suatu kasus horor biasanya mati duluan”
Setelah itu
gue segera ke kelas lagi. dan memang kalo sendirian gue merasa tatapan dilihat
dari lukisan di belakang kasur juga berasa seperti dilihatin. Dan cerita ini baru gue berani ceritakan
besoknya.ke teman-teman gue.
Yah ini cerita
horor yang gue alamin. Yah ga
horor-horor bangetlah tapi seengaknya bisa menjadi salah satu acuan buat para
orang yang mau uji nyali yang bosan dengan rumah tua tidak dihuni dan tidak ada
fasilitas apapun bisa mencoba uji nyali dengan fasilitas hotel. Yah karena
emang di hotel.
Cerita ke dua disana adalah
Ini terjadi di
malam setelah gue dan kawan-kawan jalan-jalan setelah kelas selesai. Yah waktu
itu kita diajak ke danau tomohon untuk melihat indahnya danau tomohon pada sore
hari. Karena katanya danaunya berubah sesuai dengan mood. Hijau, pink , dan
biru ( agak lupa warna-warnanya).
Kali ini kita
jalan-jalan dengan orang dari sulawesi utara. Tentu karena bos kami punya
kenalan dengan orang daerah. Untuk masalah jaringan emang gue akui bos gue
mantap lah. Kita diajak jalan-jalan di danau tomohon. Cuma karena kita
selesainya baru sore kita baru sampai sana malam hari jadi kita hanya melihat
suasananya danau tomohon malam hari akan tetapi harus gue akui tetap bagus
sekali dan suasana dinginya daerah pegunungan sulawesi utara. Setelah itu kita
diajak untuk pergi makan malam.
Gue pikir
malam itu akan menjadi malam yang indah dengan cerita jalan-jalan dan
makan-makan enak. Kita sampai hotel kisaran jam 11.30. gue dengan mata
mengantuk mau ga mau mengerjakan laporan yang harus gue kerjakan dan
diselesaikan esok hari. Yah hak gue emang untuk jalan-jalan di waktu istirahat
akan tetapi gue ga boleh melupakan kewajiban gue.
Sampai jam
12.00 kang cepi mandi dan gue mencoba menyiapkan untuk acara penutupan esok
harinya. Tiba-tiba suasana agak bergoyang-goyang gue berpikir awalnya gue darah
rendah karena terlalu sering begadang tapi gue tahu ini adalah “GEMPA”
“KANG CEPI
GEMPA”
“GEMPA”
Gue segera
berlindung dibawah meja yang menurut gue kokoh. Kang cepi yang lagi mandi hanya
keluar dengan handukan lalu sebenarnya dia ingin masuk ke bawah meja akan
tetapi mungkin dia sadar tidak keburu akhirnya dia pelukan dengan tembok pintu
kamar mandi.
Kita segera
keluar. (tentu setelah kang cepi memakai baju) Kita segera mengetuk kamar
teman-teman kita untuk memastikan mereka keluar. Saat mau turun kang cepi juga
menghimbau para tamu hotel untuk segera turun mengunakan tangga darurat dan
tidak mengunakan lift.
Akhirnya kita
semua standby di luar, Ada beberapa hal yang memang menakutkan adalah bahwa memang
di daerah manado bisa saja terjadi kemungkinan tsunami. Dan golden time dari
tsunami bisa sangat dekat. Hotel peninsula beruntung berada didaerah yang cukup
tinggi jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. tapi gue mengkhawatirkan
orang-orang yang tidak berada di posisi cukup tinggi.
Apalagi pekerjaan
kami( gue, panitia dan para peserta) terkait dengan bencana. Dan memang pada
saat itu ada salah satu peserta yang akhirnya turun ke pantai untuk mengecheck
ketinggian air laut, dan dia juga menenangkan peserta dari daerah lain. Dan orang-orang
yang menginap di hotel itu.
Sangat luar
biasa.
Malam itu
semua peserta begadang. Dan besoknya mereka juga semua ujian. Itu adalah malam
yang panjang bagi gue dan peserta mungkin bagi semua orang disana.
Malam itu gue
melupakan tentagn perihal hantu. Tapi itu
membuat gue kepikiran apa saat gempa waktu itu para hantu di hotel peninsula
ini juga mengalami panik yang sama.
Pocong yang dilantai 11 mengeluh.
“Anjir turunnya lantai 11 lagi”
sambil lompat dari tangga-ke tangga dan kesengol oleh genduruwo yang berlari
Kuntilanak di pohon beringin yang
terjatuh karena gempa
“astagfirlouh. Untuk nih pohon
pendek kalo tinggi aja kan bahaya masa gue mati 2 kali”
tuyul sebagai setan anak kecil
apakah dia akan menjadi diprioritaskan di dunia persetanan
“kasih mingir kelompok rentan mau
lewat” sorak-sorak tuyul-tuyul yang rupanya seperti ony syahrial.
Yah mungkin
itu aja yang gue bisa ceritakan pada cerita kali ini. Semoga sodara-sodara di
Manado dan maluku tidak terjadi apa-apa.