2018-10-12
Bacanya
sambil dengerin
Rumpang - nadin amizah
14 Oktober 2018 Jam 19.00
Seorang lelaki sedang berdiri terdiam di depan sebuah
kamar abu-abu miliknya. Dilengkapi dengan kopi dicampur dengan beng-beng drink
yang dia campur dan dia jadikan minuman. Terdiam pada sebuah monitor yang
berlatar belakang hitam dengan sebuah kutipan yang bertuliskan putih.
“Impian apa yang kamu ikhlaskan ?”- Lala Bohang
----Tahun 2018 -----
12 Oktober
2018 Jam 23.00
Nama gue Miko Irawan. Biasa
dipanggil Miko. Gara-gara nama ini gue sempat diceng-cengin sama teman-teman
gue karena sebuah acara series di TV yang berjudul “Malam Minggu Miko” gue jadi
sering dicengin Jomblo.
“Miko sih Jomblo”
“Miko sih Pejuang Cinta”
“Miko sih apa sih?”
Bagian yang menyedihkannya
adalah karena memang kisah dia(Miko di
Serial TV) dan gue juga sama sih. Berkali-kali kenal dekat dengan wanita dan berkali-kali menghadapi hal
yang apes dalam percintaan . kayaknya tuhan sedang bercanda dan gue yang
menjadi bahannya.
Malam Ini Dikamar abu-abu gue teringat kembali masa-masa
kuliah gue Kira-kira tahun 2010. Kenapa
gue mengingat lagi karena ada teman gue yang namanya Rida membuat storry IG
dengan foto lamanya.
“Gila foto zaman kapan nih?” Tanya gue penasaran
“Gila foto zaman kapan nih?” Tanya gue penasaran
“ Foto zaman pembodohan, waktu
gue masih suka sama lu. Hahahaha” kata Rida membalas
Kalo lu tanya kenapa bisa
sefrontal ini gue ga tahu. Tapi mungkin juga karena kita udah sama-sama dewasa
jadi udah tahu bagaimana cara bersikap. Lagian si Rida ini udah menikah.
“Waktu zaman sama Wulan juga
berarti ya” Kata gue melanjutkan.
“Wadawwwwwwww.. Throwback banget
pak?” kata Rida memanaskan
“hahahahahaha. Kangen Juga” Gue
membalas
Entah kenapa gue kangen pada masa-masa itu, Kalo boleh
menceritakan diri sendiri. Gue suka dengan Miko pada masa itu karena waktu itu
dia polos. Yah walau banyak yang bilang polos dan bodoh beda tipis.
----- Tahun 2010-----
Miko
pada masa itu mempunyai pacar bernama Wulan. Wulan merupakan wanita cantik di
Kelasnya sedangkan Miko pada masa itu terlihat seperti Kuproy pemula. Banyak
yang mempertanyakan hubungan Wulan dan Miko pada masa itu.
“Kenapa
Wulan mau sama Miko?”
“Punya
Hutang berapa Keluarga Wulan?”
“Apa
keluarga Wulan diancam?”
Seolah-olah hubungan gue berat sebelah hanya
gue yang suka Padahal engak kok, yah sepertinya sih, tapi gue yakin kok Wulan
pasti melihat sesuatu dari gue yang mungkin orang lain ga lihat.
Kalo
Lu tanya kenapa gue bisa suka Wulan, selain karena cantik Wulan memang
interprestasi Indah yang seutuhnya bagi gue tidak hanya rupa tapi juga sifatnya
Wulan yang baik. Ke semua orang apalagi ketika wulan tersenyum.
Hmmmmmmmm..
Rasanya senang berada di sekitarnya
Tapi karena dia baik. Gue merasa
terkadang dia terlalu baik bahkan dia tidak pernah curiga Gue jadi ingat bahwa
gue pernah bercerita sama Wulan bahwa gue sedang disukai sama Rida (Rida adalah
teman kelas dia Tapi gue ga pernah tahu entah kenapa Rida bisa menyukai gue
tapi ada satu hal yang gue tahu bahwa jawaban tampan pasti tidak ada dalam
pilihan kenapa rida menyukai gue).
”lan, kayaknya teman kamu ada yang suka sama aku deh”
“Siapa ?”
“Itu sih Rida”
“Enggak ahh,,Rida mah emang begitu ke semuanya”
“Masa sih lan? Tapi dia sampe
SMS aku nulis “i Love You ” lan?” kata gue sambil menunjukan bukti SMS Rida
kepada gue
“Ihh bercanda kali dia” kata Wulan dengan
santainya
Gue rasa Wulan juga sama kaya
gue waktu itu. Kita sama-sama polos. Cenderung ke bodoh sih kayaknya kalo Wulan.
Bahkan sih Rida pernah mengasih gue kado sebuah casing handphone karena dulu cashing
HP gue lebih mentragiskan daripada HP Gembel. Gue udah bilang ke Wulan
“kayaknya sih Rida emang suka aku deh buktinya dia ngasih
hadiah nih” kata gue sambil menunjukan kado yang diberikan
Tapi lagi-lagi Wulan berkata dengan tenang berkata “engak dia emang begitu ke semua
orang yang dia peduliin Mik”
Cenderung ke bodoh kan Wulan. Hahahahaha
Tapi gue tetep suka atau mungkin ini yang ngebuat gue
makin suka.
----Tahun 2018 -----
12 Oktober
2018 Jam 23.15
Kembali kepada kamar abu-abu gue. Layar hape bergetar
lagi notif Instragram masuk disitu dan bertuliskan
“Move on lah Mik” kata
Rida yang tiba-tiba menjadi penceramah
“Udah move on gue da, Cuma
kangen aja hahahahahaha”
Pada malam itu entah kenapa di
kamar ini. Gue rindu aja dengan dia. Wanita yang pernah mengisi 3 tahun dalam
hidup gue. Bukan berarti gue ingin milikin dia lagi. Yah Cuma rindu aja kayak pengen
ketemu teman lama aja.
------------ Tahun 2010 ---------
“Kamu
Nanti malam Kerja lagi Lan?” kata gue kepada wulan
“iya
ini mau siap-siap berangkat”
“Kamu
ga cape apa?”
“yah
capek lah dit, emang aku superman”
“yah
kalo capek ga usah lah”
“Hi MIKO
I-RA-WAN. Kalo aku anaknya Abu Rizal Bakri juga aku ga bakal kerja malam
ini. Hahahahaha”
Hening
sedikit lama
“kamu tenang aja ya miko. Aman kok lagian tempat
kerjanya juga deket sama tempat kerjaku”
Lu tahu apa yang gue rasakan
ketika terjadi hal ini. Gue merasa gue gagal menjadi pacar yang baik. Sampe ada
suatu iklan yang gue rasa bisa menjadi jawaban atas masalah gue
------------------------------
“kamu yakin mau ikut acara Super
X-tion ini?” kata Wulan
“Yakin dong. Kalo menang lumayan bisa buat bayar kuliah kan ini”
hadiahnya untuk acara super X-Tion cukup lumayan. Kata lumayan ini sebenarnya
bermakna sangat besar bahkan kalo gue dapat ini gue bisa kuliah sampe 20 tahun.
Gue berharap gue bisa berhasil
waktu itu. Akan tetapi ternyata kenyataannya berlawan kebalikan gue malah
akhirnya kalah di audisi. Yah gue yang berlari menyentuh hampir 13 detik kalah
dengan orag-orang yang memang lebih cepat daripada gue.
Waktu itu gue kecewa padahal gue
merasa bahwa gue telah menemukan jawaban tapi anehnya Wulan ga kecewa dengan kekalahan gue.
dia berkata “ Udah Gapapa dit, masih belum rezeki” kata
dia sambil tersenyum. Mungkin
kecewa sih. Tapi dia ga nunjukin di depan gue. Mungkin dia tidak ingin ngebuat
gue tambah kecewa.
---------- Tahun 2018 ----------
12 oktober
2018. 23. 30
“Setelah Diinget-inget lagi
ternyata usaha gue buat dia ternyata ga buruk-buruk amat” kata gue memzbals
ketikan Rida. Yah gue jadi ingat bahwa gue sempat disalahkan ketika hubungan
gue dengan Wulan tidak berjalan cukup baik bukan oleh Wulan tentunya. Tapi
lingkungan di sekitarnya
“Just be Good Mik and you will find good one” kata Rida membalas percakapan ini.
“iya jeng. By the way waktu lu
kerumah gue berdua itu lucu tahu da” kata gue melanjutkan percakapan
“datang berdua?” kata Rida
mencoba mengingat
“iya lu sama Wulan” kata gue mengingatkan
“ohh iya..iya inget.. ga tahu
juga dulu kenapa bisa mikir mau kerumah lu berdua doang sama Wulan lagi”
“Tapi Wulan waktu itu masih
polos”
------ Tahun 2010 ------
“Hari ini kita mau kerumah lu ya
Mik” kata Rida setengah memaksa
“yah boleh aja. Tapi nanti Wulan
pulangnya ga kemalaman kalo hari ini?” kata gue dengan tenang
“Gapapa nanti gue pulangnya
bareng Rida”kata Wulan menenangkan
waktu itu memang ada perkuliahan
yang sampe sore. Dan karena jarak rumah
gue cukup jauh. (secara data jarak rumah dan kampus gue adalah 25 KM) jadi kalo
naik kendaraan motor bisa sampai 1-2 Jam perjalanan. Yang berarti mereka bisa
aja sampe ke rumah gue paling cepet
magrib.
Sebenernya gue ga tahu kenapa
dua orang ini mau ke rumah gue kayaknya mereke berdua janjian mau ke rumah gue
barengan. Lucunya udah gue bilang ke Wulan kalo sih Rida suka sama gue akan
tetapi dia sama sekali tidak menaruh curiga. Kelewatan banget polos kan.
sesampai di rumah gue Cuma
ngobrol-ngobrol. Dan kebetulan waktu itu nyokap gue pulang . nyokap gue
ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua. Lucunya adalah bagi Wulan ini bukan
pertama kalinya dia ngobrol dengan nyokap gue akan tetapi bagi Rida ini pertama
kali baginya dia jadi begitu kaku.
Dan sempat gue berpikir begini
rasanya berpoligami.
Pikiran gue yang bodoh
Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol
akhirnya mereka pulang. Rida nganterin Wulan. Dan Wulan berkata “ aku senang hari ini” lalu
kita telponan sebentar dan dia tertidur.
Ga lama setelah itu Rida ngontak
gue.
”Senenggggg bangettt aku Mik” dia SMS ini. Dan gue
membalas
“Iya sama-sama da, gue juga seneng kok” kata gue membalas
seadanya
“I Love you” dia membalas seperti itu.
Dan gue mengacuhkannya lagi. Ini bukan hanya sekali dia
pernah berkata seperti itu lewat chat. Esoknya Rida juga ngechat gue lagi
“tadi malam aku mimpi dicium sama kamu”
Dan gue mengacuhkannya lagi. Gue ga tahu bagaimana harus
merespon. Gue hanya mendiamkan dia. Dan
ketika ketemu bersikap seolah tidak pernah ada apa-apa
---------- Tahun 2018 ----------
12 oktober
2018. 23. 47
“Tapi Miko yang waktu itu juga dongo sih” kata gue
membalas kepada Rida
“Dongonya kenapa?” kata Rida membalas
“yah Miko yang dulu ga tahu cara bersikap aja” kata gue
mencoba menereangkan yang sudah jelas
“hahahah iya jadiin pengalaman itu bikin lu lebih dewasa,
you are one of my best freind im sure you
will find a right one”
“Makasih Da, Lu mau tahu ga? Gue ga pernah suka sama lu
tapi disukain lu dulu gue bersyukur banget”
Hening cukup lama
Ketikan di hp itu berlanjut lagi “Gue ga tahu kenapa tapi
gue bersukur aja” kata gue melanjutkan
“hahahahaha yang ini gue ngakak sik, gue juga ga tahu
kenapa gue suka sama lu. Gue tahu sih lu baik, atau iya lebih ke dongo kayaknya
hahahahahaha”
“makasih Da”
Sebenarnya gue juga tahu sih kenapa gue bersyukur. Karena
waktu itu bagi Miko waktu itu disukai dua orang adalah pengalaman pertama buat
dia dan mungkin satu-satunya yang secara terang-terangan. Dan waktu itu gue
bersyukur dengan sangat karena gue tahu dua-duanya tulus.
“besok pagi kayaknya gue bakal nulis cerita di blog gue da”
“Give me that link i will read later”
“oke”
---------- Tahun 2018 ----------
13 oktober
2018. 01. 12
Sekarang di kamar abu-abu ini
Cuma tersisa antara gue , laptop dan susu indomilk rasa chooclate java Criollo.
Gue sempat mengingat-mengingat lagi kejadian beberapa tahun yang lalu.
Sebenarnya kenapa gue bisa putus buat Wulan.
Gue mengingat-mengingat lagi
kenapa gue yang dulunya adalah tokoh protagonis dalam hidupnya berubah menjadi
Antagonis,, akhirnya gue tahu.
Gue adalah lelaki egois. Gue ga
bisa ceritain secara detail sih tapi ada satu adegan yang gue tahu gue adalah
lelaki egois.
---------- Tahun 2010 ----------
Hal apa yang paling egois yang
pernah lu lakukan dalam hidup. Gue rasa adalah hal ini.
Hubungan gue sama Wulan telah kandas 4 bulan yang lalu
bahkan Wulan sudah ada orang yang mengantikan posisi gue. Tapi gue datang ke
rumahnya malam itu.
Gue meyakinkan diri gue. Bahwa yang dipilihnya sekarang
hanyalah pelarian dari diri gue. Gue datang ke rumahnya.
Gue masuk ke ruang tamunya dan gue melihat Wulan. Wulan
yang begitu ketus. Dimulai dengan pertanyaan
“Ngapain kamu datang kesini?”
“pengen ngobrol”
“udah ga ada yang perlu diobrolin Mik” kata Wulan
meyakinkan dirinya lagi.
Dia seperti orang yang meyakinkan dirinya, menguatkan
dirinya bahwa dia sudah melakukan hal yang benar.
“lan dengerin aku”
Akhirnya gue mulai menjelaskan semua alasan atas tindakan
gue selama ini.
Akhirnya dinding yang Wulan siapkan mulai runtuh. Dan
setelah itu muncul dialog yang mungkin gue sesali.
“aku tahu kamu sama Falah Cuma pelarian dari aku kan” yah
entah kenapa gue bisa seyakin itu mengeluarkan kalimat ini
Wulan terdiam dan dia menangis
“Fallah itu bukan pelarian dari kamu. Aku tahu perasaaan
aku”
Wulan menangis lagi.
“kenapa sih semuanya pada mikir gitu. Bahkan falah
sendiri mikir kalo dia Cuma pelarian dari kamu. Kamu tuh jahat tahu ga Mik”
Gue diam dan gue hanya bisa melihat dia menangis depan
gue.
“Kamu tahu hati aku kayak gimana atas perlakuan kamu
selama ini?”
Wulan segera mengambil kue. Dan dia mencoba menghancurkan
semuanya sampe berkeping-keping jadi Cuma remah-remah.
“kamu pikir kamu bisa buat ini utuh lagi?” Wulan
menantang di sela tangisnya
Hening lama
“Bisa”
“Ga bisa Mik. Udah”
“bisa Wulan”. Gue mengambil semua remahan tadi dan gue
mulai mencoba untuk menyambungkan lagi semua remah-remah itu menjadi kue.
Adegan selanjutnya adalah Cuma gue yang berusaha
menyambungkan remah-remah menjadi kue yang utuh. Gue berpikir gue ga tahu perlu
berapa lama tapi gue yakin gue bisa.
“Mikooooooo Udaahhh” Suara Wulan memelas.
Dia melihat gue dengan sungguh-sungguh.
Dia menangis lagi. Dan entah kenapa gue juga menangis.
Begini nasib dua orang melankolis di dalam satu ruangan.
Setelah itu kita ngobrol lagi. Dan entah kita berdua jadi
merasa lebih tenang setelah menangis. Waktu itu kita ngobrol 4 bulan waktu kita
ga bareng. Bagaimana kabar dia? Bagaimana kabar gue? Ngobrol ngalur ngidul
tanpa mengeluarkan topik falah.
Gue rasa dia tahu topik falah hanya akan menyakiti hati
gue. Kita ngobrol sampe entah bagaimana gue mengeluarkan kata-kata
“boleh aku cium kamu?”
“engak Mik”
“aku janji ini yang terakhir”
Entahlah sepertinya kita manusia selalu lemah dengan kata
yang terakhir. Sehingga ingin memberikan hall terbaik.
Akhirnya terjadi lah. Ciuman yang canggung itu.tidak
pantas dibilang ciuman rasanya lebih tepat dibilang kecupan.
Tiba-tiba Wulan berkata “ciuman kamu yang tadi ngingetin
aku sama kaya ciuman pertama kamu?”
“kenapa?” tanya gue penasaran
“gapapa, berasa banget kayaknya kamu sayang banget sama
aku”kata Wulan kepada gue. Sebenernya waktu itu gue pengen protes bahwa ga
pernah sedikitpun gue ga sayang banget sama dia. Gue hanya sibuk waktu itu.
Tapi entah kenapa rasanya gue ga mau ngerusak moment ini.
Hening agak lama.
Dan setelah itu dia memeluk gue dan berkata.denga pelan
tapi pasti .dia menangis lagi dan berkata
“Cinta Sejati ga mesti Cinta yang Terakhir kan Mik”
---------- Tahun 2018 ----------
13 oktober
2018. 03. 42
Di kamar abu-abu ini entah
kenapa gue menjadi teringat kepada sebuah pertanyaan dari buku
“book of
question” dari lala bohang.
“Impian apa
yang kamu ikhlaskan ?”- Lala Bohang
Kalo
Miko yang sekarang diberi pertanyaan itu. Salah satu impian itu adalah kamu Wulan.
Impian hidup di umur 25 sudah menikah dengan kamu dan menikmati hari tua
bersasma. mempunyai sebuah tempat usaha futsal, Kamu mempunyai butik untuk
semua kerajinanmu. Membayangkan kehidupan kita berdua tidak akan beda jauh
dengan om dan tante kamu. Yang masih marah-marah manja karena om kamu masih
suka main futsal. Tapi om kamu tetap melakukannya. Kita membayangkan posisi itu
adalah kita. Membayangkan kejadian yang belum kejadian. Bahkan sepertinya
Kenyataannya tidak akan kejadian.
Dulu kamu pernah berkata bahwa “cinta
sejati ga mesti cinta yang terakhir kan” aku pikir kamu salah waktu itu Wulan.
Menurut aku cinta sejati itu adalah yang terakhir karena itu yang dirancang
oleh tuhan buat kita. Aku juga sekarang lagi mencari walau berkali-kali gagal
sih. hahahahaha
Doain aku ya.
Hei impian yang aku ikhlaskan.
Catatan kaki.
Cerita ini Fiksi kok
2018-10-12
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus