Senin, 22 Oktober 2018

Impian yang dikhlaskan


2018-10-12
Bacanya sambil dengerin
Rumpang - nadin amizah
 ----Tahun 2018 -----

14 Oktober 2018 Jam 19.00


Seorang lelaki sedang berdiri terdiam di depan sebuah kamar abu-abu miliknya. Dilengkapi dengan kopi dicampur dengan beng-beng drink yang dia campur dan dia jadikan minuman. Terdiam pada sebuah monitor yang berlatar belakang hitam dengan sebuah kutipan yang bertuliskan putih.

“Impian apa yang kamu ikhlaskan ?”- Lala Bohang

----Tahun 2018 -----
12 Oktober 2018 Jam 23.00

                Nama gue Miko Irawan. Biasa dipanggil Miko. Gara-gara nama ini gue sempat diceng-cengin sama teman-teman gue karena sebuah acara series di TV yang berjudul “Malam Minggu Miko” gue jadi sering dicengin Jomblo.

                “Miko sih Jomblo”

                “Miko sih Pejuang Cinta”

                “Miko sih apa sih?”

                Bagian yang menyedihkannya adalah  karena memang kisah dia(Miko di Serial TV) dan gue juga sama sih. Berkali-kali kenal dekat  dengan wanita dan berkali-kali menghadapi hal yang apes dalam percintaan . kayaknya tuhan sedang bercanda dan gue yang menjadi bahannya.

Malam Ini Dikamar abu-abu gue teringat kembali masa-masa kuliah gue  Kira-kira tahun 2010. Kenapa gue mengingat lagi karena ada teman gue yang namanya Rida membuat storry IG dengan foto lamanya.

                “Gila foto zaman kapan nih?” Tanya gue penasaran

                “ Foto zaman pembodohan, waktu gue masih suka sama lu. Hahahaha” kata Rida membalas

                Kalo lu tanya kenapa bisa sefrontal ini gue ga tahu. Tapi mungkin juga karena kita udah sama-sama dewasa jadi udah tahu bagaimana cara bersikap. Lagian si Rida ini udah menikah.

                “Waktu zaman sama Wulan juga berarti ya” Kata gue melanjutkan.

                “Wadawwwwwwww.. Throwback banget pak?”  kata Rida memanaskan

                “hahahahahaha. Kangen Juga” Gue membalas

Entah kenapa gue kangen pada masa-masa itu, Kalo boleh menceritakan diri sendiri. Gue suka dengan Miko pada masa itu karena waktu itu dia polos. Yah walau banyak yang bilang polos dan bodoh beda tipis.

----- Tahun 2010-----

                Miko pada masa itu mempunyai pacar bernama Wulan. Wulan merupakan wanita cantik di Kelasnya sedangkan Miko pada masa itu terlihat seperti Kuproy pemula. Banyak yang mempertanyakan hubungan Wulan dan Miko pada masa itu.

                “Kenapa Wulan mau sama Miko?”

                “Punya Hutang berapa Keluarga Wulan?”

                “Apa keluarga Wulan diancam?”

                 Seolah-olah hubungan gue berat sebelah hanya gue yang suka Padahal engak kok, yah sepertinya sih, tapi gue yakin kok Wulan pasti melihat sesuatu dari gue yang mungkin orang lain ga lihat.

                Kalo Lu tanya kenapa gue bisa suka Wulan, selain karena cantik Wulan memang interprestasi Indah yang seutuhnya bagi gue tidak hanya rupa tapi juga sifatnya Wulan yang baik. Ke semua orang apalagi ketika wulan tersenyum.

Hmmmmmmmm..

 Rasanya senang berada di sekitarnya

                Tapi karena dia baik. Gue merasa terkadang dia terlalu baik bahkan dia tidak pernah curiga Gue jadi ingat bahwa gue pernah bercerita sama Wulan bahwa gue sedang disukai sama Rida (Rida adalah teman kelas dia Tapi gue ga pernah tahu entah kenapa Rida bisa menyukai gue tapi ada satu hal yang gue tahu bahwa jawaban tampan pasti tidak ada dalam pilihan kenapa rida menyukai gue).  

”lan, kayaknya teman kamu ada yang suka sama aku deh”

“Siapa ?”

“Itu sih Rida”

“Enggak ahh,,Rida mah emang begitu ke semuanya”

                “Masa sih lan? Tapi dia sampe SMS aku nulis “i Love You ” lan?” kata gue sambil menunjukan bukti SMS Rida kepada gue

                 “Ihh bercanda kali dia” kata Wulan dengan santainya

                Gue rasa Wulan juga sama kaya gue waktu itu. Kita sama-sama polos. Cenderung ke bodoh sih kayaknya kalo Wulan. Bahkan sih Rida pernah mengasih gue kado sebuah casing handphone karena dulu cashing HP gue lebih mentragiskan daripada HP Gembel. Gue udah bilang ke Wulan

“kayaknya sih Rida emang suka aku deh buktinya dia ngasih hadiah nih” kata gue sambil menunjukan kado yang diberikan

Tapi lagi-lagi Wulan berkata dengan tenang  berkata “engak dia emang begitu ke semua orang yang dia peduliin Mik”

Cenderung ke bodoh kan Wulan. Hahahahaha

Tapi gue tetep suka atau mungkin ini yang ngebuat gue makin suka.


----Tahun 2018 -----
12 Oktober 2018 Jam 23.15

Kembali kepada kamar abu-abu gue. Layar hape bergetar lagi notif Instragram masuk disitu dan bertuliskan

“Move on lah Mik”  kata Rida yang tiba-tiba menjadi penceramah

                “Udah move on gue da, Cuma kangen aja hahahahahaha”

                Pada malam itu entah kenapa di kamar ini. Gue rindu aja dengan dia. Wanita yang pernah mengisi 3 tahun dalam hidup gue. Bukan berarti gue ingin milikin dia lagi. Yah Cuma rindu aja kayak pengen ketemu teman lama aja.

------------ Tahun 2010 ---------

                “Kamu Nanti malam Kerja lagi Lan?” kata gue kepada wulan

                “iya ini mau siap-siap berangkat”

                “Kamu ga cape apa?”

                “yah capek lah dit, emang aku superman”

                “yah kalo capek ga usah lah”

                “Hi  MIKO  I-RA-WAN. Kalo aku anaknya Abu Rizal Bakri juga aku ga bakal kerja malam ini. Hahahahaha”

                Hening sedikit lama

                “kamu  tenang aja ya miko. Aman kok lagian tempat kerjanya juga deket sama tempat kerjaku”

                Lu tahu apa yang gue rasakan ketika terjadi hal ini. Gue merasa gue gagal menjadi pacar yang baik. Sampe ada suatu iklan yang gue rasa bisa menjadi jawaban atas masalah gue

------------------------------

                “kamu yakin mau ikut acara Super X-tion ini?” kata Wulan

                “Yakin dong. Kalo menang  lumayan bisa buat bayar kuliah kan ini” hadiahnya untuk acara super X-Tion cukup lumayan. Kata lumayan ini sebenarnya bermakna sangat besar bahkan kalo gue dapat ini gue bisa kuliah sampe 20 tahun.

                Gue berharap gue bisa berhasil waktu itu. Akan tetapi ternyata kenyataannya berlawan kebalikan gue malah akhirnya kalah di audisi. Yah gue yang berlari menyentuh hampir 13 detik kalah dengan orag-orang yang memang lebih cepat daripada gue.

                Waktu itu gue kecewa padahal gue merasa bahwa gue telah menemukan jawaban tapi anehnya Wulan  ga kecewa dengan kekalahan gue.

dia berkata “ Udah Gapapa dit, masih belum rezeki” kata dia sambil tersenyum.                Mungkin kecewa sih. Tapi dia ga nunjukin di depan gue. Mungkin dia tidak ingin ngebuat gue tambah kecewa.

---------- Tahun 2018 ----------
12 oktober 2018. 23. 30

                “Setelah Diinget-inget lagi ternyata usaha gue buat dia ternyata ga buruk-buruk amat” kata gue memzbals ketikan Rida. Yah gue jadi ingat bahwa gue sempat disalahkan ketika hubungan gue dengan Wulan tidak berjalan cukup baik bukan oleh Wulan tentunya. Tapi lingkungan di sekitarnya

                Just be Good Mik and you will find good one”  kata Rida membalas percakapan ini.

                “iya jeng. By the way waktu lu kerumah gue berdua itu lucu tahu da” kata gue melanjutkan percakapan

                “datang berdua?” kata Rida mencoba mengingat

“iya lu sama Wulan” kata gue mengingatkan

                “ohh iya..iya inget.. ga tahu juga dulu kenapa bisa mikir mau kerumah lu berdua doang sama Wulan lagi”

                “Tapi Wulan waktu itu masih polos”

------ Tahun 2010 ------

                “Hari ini kita mau kerumah lu ya Mik” kata Rida setengah memaksa

                “yah boleh aja. Tapi nanti Wulan pulangnya ga kemalaman kalo hari ini?” kata gue dengan tenang

                “Gapapa nanti gue pulangnya bareng Rida”kata Wulan menenangkan

                waktu itu memang ada perkuliahan yang sampe sore.  Dan karena jarak rumah gue cukup jauh. (secara data jarak rumah dan kampus gue adalah 25 KM) jadi kalo naik kendaraan motor bisa sampai 1-2 Jam perjalanan. Yang berarti mereka bisa aja sampe ke rumah gue  paling cepet magrib.

                Sebenernya gue ga tahu kenapa dua orang ini mau ke rumah gue kayaknya mereke berdua janjian mau ke rumah gue barengan. Lucunya udah gue bilang ke Wulan kalo sih Rida suka sama gue akan tetapi dia sama sekali tidak menaruh curiga. Kelewatan banget polos kan.

                sesampai di rumah gue Cuma ngobrol-ngobrol. Dan kebetulan waktu itu nyokap gue pulang . nyokap gue ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua. Lucunya adalah bagi Wulan ini bukan pertama kalinya dia ngobrol dengan nyokap gue akan tetapi bagi Rida ini pertama kali baginya  dia jadi begitu kaku.

                Dan sempat gue berpikir begini rasanya berpoligami.

                Pikiran gue  yang bodoh

                Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol akhirnya mereka pulang. Rida nganterin Wulan.  Dan Wulan berkata “ aku senang hari ini” lalu kita telponan sebentar dan dia tertidur.

                Ga lama setelah itu Rida ngontak gue.

”Senenggggg bangettt aku Mik” dia SMS ini. Dan gue membalas

“Iya sama-sama da, gue juga seneng kok” kata gue membalas seadanya

“I Love you” dia membalas seperti itu.

Dan gue mengacuhkannya lagi. Ini bukan hanya sekali dia pernah berkata seperti itu lewat chat. Esoknya Rida juga ngechat gue lagi

“tadi malam aku mimpi dicium sama kamu”

Dan gue mengacuhkannya lagi. Gue ga tahu bagaimana harus merespon. Gue hanya mendiamkan dia. Dan  ketika ketemu bersikap seolah tidak pernah ada apa-apa

---------- Tahun 2018 ----------

12 oktober 2018. 23. 47

“Tapi Miko yang waktu itu juga dongo sih” kata gue membalas kepada Rida

“Dongonya kenapa?” kata Rida membalas

“yah Miko yang dulu ga tahu cara bersikap aja” kata gue mencoba menereangkan yang sudah jelas

“hahahah iya jadiin pengalaman itu bikin lu lebih dewasa, you are one of my best freind im sure you will find a right one

“Makasih Da, Lu mau tahu ga? Gue ga pernah suka sama lu tapi disukain lu dulu gue bersyukur banget”

Hening cukup lama

Ketikan di hp itu berlanjut lagi “Gue ga tahu kenapa tapi gue bersukur aja” kata gue melanjutkan

“hahahahaha yang ini gue ngakak sik, gue juga ga tahu kenapa gue suka sama lu. Gue tahu sih lu baik, atau iya lebih ke dongo kayaknya hahahahahaha”

“makasih Da”

Sebenarnya gue juga tahu sih kenapa gue bersyukur. Karena waktu itu bagi Miko waktu itu disukai dua orang adalah pengalaman pertama buat dia dan mungkin satu-satunya yang secara terang-terangan. Dan waktu itu gue bersyukur dengan sangat karena gue tahu dua-duanya tulus.

“besok pagi kayaknya gue bakal nulis cerita di blog gue da”

Give me that link i will read later

“oke”

---------- Tahun 2018 ----------
13 oktober 2018. 01. 12
            
    Sekarang di kamar abu-abu ini Cuma tersisa antara gue , laptop dan susu indomilk rasa chooclate java Criollo. Gue sempat mengingat-mengingat lagi kejadian beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya kenapa gue bisa putus buat Wulan.

                Gue mengingat-mengingat lagi kenapa gue yang dulunya adalah tokoh protagonis dalam hidupnya berubah menjadi Antagonis,, akhirnya gue tahu.

                Gue adalah lelaki egois. Gue ga bisa ceritain secara detail sih tapi ada satu adegan yang gue tahu gue adalah lelaki egois.

---------- Tahun 2010 ----------

                Hal apa yang paling egois yang pernah lu lakukan dalam hidup. Gue rasa adalah hal ini.
Hubungan gue sama Wulan telah kandas 4 bulan yang lalu bahkan Wulan sudah ada orang yang mengantikan posisi gue. Tapi gue datang ke rumahnya malam itu.

Gue meyakinkan diri gue. Bahwa yang dipilihnya sekarang hanyalah pelarian dari diri gue. Gue datang ke rumahnya.

Gue masuk ke ruang tamunya dan gue melihat Wulan. Wulan yang begitu ketus. Dimulai dengan pertanyaan

“Ngapain kamu datang kesini?”

“pengen ngobrol”

“udah ga ada yang perlu diobrolin Mik” kata Wulan meyakinkan dirinya lagi.
Dia seperti orang yang meyakinkan dirinya, menguatkan dirinya bahwa dia sudah melakukan hal yang benar.

“lan dengerin aku”

Akhirnya gue mulai menjelaskan semua alasan atas tindakan gue selama ini.

Akhirnya dinding yang Wulan siapkan mulai runtuh. Dan setelah itu muncul dialog yang mungkin gue sesali.

“aku tahu kamu sama Falah Cuma pelarian dari aku kan” yah entah kenapa gue bisa seyakin itu mengeluarkan kalimat ini

Wulan terdiam dan dia menangis

“Fallah itu bukan pelarian dari kamu. Aku tahu perasaaan aku”

Wulan menangis lagi.

“kenapa sih semuanya pada mikir gitu. Bahkan falah sendiri mikir kalo dia Cuma pelarian dari kamu. Kamu tuh jahat tahu ga Mik”

Gue diam dan gue hanya bisa melihat dia menangis depan gue.

“Kamu tahu hati aku kayak gimana atas perlakuan kamu selama ini?”

Wulan segera mengambil kue. Dan dia mencoba menghancurkan semuanya sampe berkeping-keping jadi Cuma remah-remah.

“kamu pikir kamu bisa buat ini utuh lagi?” Wulan menantang di sela tangisnya

Hening lama

“Bisa”

“Ga bisa Mik. Udah”

“bisa Wulan”. Gue mengambil semua remahan tadi dan gue mulai mencoba untuk menyambungkan lagi semua remah-remah itu menjadi kue.

Adegan selanjutnya adalah Cuma gue yang berusaha menyambungkan remah-remah menjadi kue yang utuh. Gue berpikir gue ga tahu perlu berapa lama tapi gue yakin gue bisa.

“Mikooooooo Udaahhh” Suara Wulan memelas.

Dia melihat gue dengan sungguh-sungguh.

Dia menangis lagi. Dan entah kenapa gue juga menangis. Begini nasib dua orang melankolis di dalam satu ruangan.

Setelah itu kita ngobrol lagi. Dan entah kita berdua jadi merasa lebih tenang setelah menangis. Waktu itu kita ngobrol 4 bulan waktu kita ga bareng. Bagaimana kabar dia? Bagaimana kabar gue? Ngobrol ngalur ngidul tanpa mengeluarkan topik falah.

Gue rasa dia tahu topik falah hanya akan menyakiti hati gue. Kita ngobrol sampe entah bagaimana gue mengeluarkan kata-kata

“boleh aku cium kamu?”

“engak Mik”

“aku janji ini yang terakhir”

Entahlah sepertinya kita manusia selalu lemah dengan kata yang terakhir. Sehingga ingin memberikan hall terbaik.

Akhirnya terjadi lah. Ciuman yang canggung itu.tidak pantas dibilang ciuman rasanya lebih tepat dibilang kecupan.

Tiba-tiba Wulan berkata “ciuman kamu yang tadi ngingetin aku sama kaya ciuman pertama kamu?”

“kenapa?” tanya gue penasaran

“gapapa, berasa banget kayaknya kamu sayang banget sama aku”kata Wulan kepada gue. Sebenernya waktu itu gue pengen protes bahwa ga pernah sedikitpun gue ga sayang banget sama dia. Gue hanya sibuk waktu itu. Tapi entah kenapa rasanya gue ga mau ngerusak moment ini.

 Hening agak lama.

Dan setelah itu dia memeluk gue dan berkata.denga pelan tapi pasti .dia menangis lagi dan berkata

“Cinta Sejati ga mesti Cinta yang Terakhir kan Mik”

---------- Tahun 2018 ----------
13 oktober 2018. 03. 42
            
    Di kamar abu-abu ini entah kenapa gue menjadi teringat kepada sebuah pertanyaan dari buku 
“book of question” dari lala bohang.

“Impian apa yang kamu ikhlaskan ?”- Lala Bohang
              
  Kalo Miko yang sekarang diberi pertanyaan itu. Salah satu impian itu adalah kamu Wulan. Impian hidup di umur 25 sudah menikah dengan kamu dan menikmati hari tua bersasma. mempunyai sebuah tempat usaha futsal, Kamu mempunyai butik untuk semua kerajinanmu. Membayangkan kehidupan kita berdua tidak akan beda jauh dengan om dan tante kamu. Yang masih marah-marah manja karena om kamu masih suka main futsal. Tapi om kamu tetap melakukannya. Kita membayangkan posisi itu adalah kita. Membayangkan kejadian yang belum kejadian. Bahkan sepertinya Kenyataannya tidak akan kejadian.

Dulu kamu pernah berkata bahwa “cinta sejati ga mesti cinta yang terakhir kan” aku pikir kamu salah waktu itu Wulan. Menurut aku cinta sejati itu adalah yang terakhir karena itu yang dirancang oleh tuhan buat kita. Aku juga sekarang lagi mencari walau berkali-kali gagal sih. hahahahaha
Doain aku ya. Hei impian yang aku ikhlaskan.

Catatan kaki.
Cerita ini  Fiksi kok
2018-10-12

1 komentar: