Gue ga tahu
kenapa seseorang suka memberi beban yang berlebih buat sesuatu yang tidak perlu
bahkan ketika menurut gue dia ga harus bawa itu. contoh ketika dia berpikir dia
harus baik. dia harus juara. Dia membebankan diri oleh suatu pikiran idealis
yang ada di kepalanya.atau yang lagi trend ketika dia harus membuat materi yang
“serius” karena penontonnya merasa standup itu harus mempunyai suatu esensi
yang berpikir kritis.
gue menulis ini mungkin karena terkadang gue
merasa udah agak gerah sih dengan tweet-tweet yang mengira bahwa komika sudah kehilangan esensi dari sebuah
standup komedi. Maksud gue sekarang mereka hanya "yang penting lucu". "Terjebak oleh
sebuah formula yang sama". "Terjebak oleh suatu hal yang itu-itu aja".
Maksud gue kok
aneh ya. Saat suatu comedi lucu itu yah bagus menurut gue. karena seengaknya
mereka berhasil membuat materinya jadi lucu. Maksud gue ketika komedi itu lucu
yaudah. Mereka berhasil kalo misalnya itu tidak bisa memuaskan beberapa orang .
yah gapapa. Toh emang kita ga bakal bisa memenuhi kepuasan semua orang.
Ada beberapa
orang yang berkata standup comedy selalu membahas hal-hal itu aja gitu, kalo lu
nonton di tv penunjuk arah yang ngebahas ittu-itu mulu yah iyalah dia akan ngebahas itu-itu terus kan dikasih tema.
Tapi gw ga bisa menyalahkan omongan mereka oke paling sering dibahas oleh para
comic adalah cinta. Kenapa?
Gw ga tahu
juga kenapa itu kaya suatu yang ada di otak kita. Ketika kita sedang mau
berkarya kita selalu mengambil yang terdekat dengan kita. Yang familiar sama
kita. Jadi menurut gw wajar ketika penonton merasa kecewa dengan komika-komika
yang ngebahas itu-itu aja karena kita baru dasar di sebuah negara yang masih
cukup muda dalam standup comedy. Komika awal masih pada tahap dasar masih
membahas sesuatu yang paling dekat dengan hidup dia.
“Its wrong??
no”
itu kaya
proses aja gitu, untuk sampai tahap 5 “hal-hal serius” mereka harus ke tahap 1”hal-hal
ringan dan sehari-hati” dulu. Dan karena banyak komika awal. Yah wajar ketika
mereka membahas hal yang dekat apalagi komika baru itu kebanyakan adalah remaja.
Dan ada yang
berkata standup komedi adalah sarana mencerdaskan.sebelumnya gw bilang juga
bahwa mungkin standup comedy juga bisa menjadi sarana membodohkan. gue ga setuju
kata standup sebagai mencerdaskan bangsa. Standup comedy tentang sarana
beropini. jadi kalo mereka setuju atau engak dengan opini orang yaudah gitu.
Tapi seengaknya
apa mereka belajar dari pola pandang kalian. Para komika ga harus seperti ivan
karta dengan materi scientistnya. Mencerdaskan
itu bonus aja gitu.
Tapi diluar lucu tapi bisa mencerdaskan ?
Di luar bisa
mereka mencerdaskan karena mereka udah tahu semua teknik lucunya mereka ngincer
bonusnya Gue yakin ada fase dimana nanti
komik bakal kok gitu-gitu doang ya. Pada fase itu mereka udah mengincar
bonusnya. pada fase itu masuk stand up comedy yang membahas hal-hal serius.
Dan sebenernya
setiap comedy adalah suatu pembelajaran maksudnya pernah ga sih lu nonton orang
dengan dua joke yang sama awalnya lucu banget tapi yang kedua ga begitu lucu
kenapa karena mereka udah belajar. Tentang joke itu. ini berlaku disemua hal.
Dan gw ga
setuju bahwa standup comedy adalah comedy yang cerdas. Gw seruju bahwa komedi
adalah sesuatu yang relevan. Sesuatu yang nyambung dengan kita. Gw termasuk
orang yang suka iseng nonton standup luar dan kadang ada banyak joke yang gw
harus cari dulu untuk tahu kenapa ini lucu. Apalagi stand up rusia.(serius demi
tuhan gw nonton) Gw Cuma ngerasa bahwa
itu Cuma pengekluxifean diri para komika terhadap standup.menurut gw comedi itu
entah dalam bentuk lawakan, drama dan lain-lain untuk lucu seseorang harus bisa
memahami atau relevan dengan hal itu. dan dibilang cerdas ketika kita bisa
merelevankan dengan sekitar (kenapa gw
nulis ini karena gw merasa beberapa komik sudah mulai merasa “gw tuh komica,
cerdas nih gw” gw agak geli sih)
Menurut gue
ini terkadang bukan masalah hasil ini adalah masalah proses. kalo ada beberapa
penonton yang bosan dengan standup yang itu-itu aja mungkin harus sering-sering
liat standup dari orang-orang yang udah lama. Bukan dari komika baru. Walaupun gw
ga bisa nyalahin penonton sih. Karena kita ada karena mereka. gw cuma bisa merekomendasikan mereka kepada komik yang lebih serius yang bisa memuaskan mereka.kayak Pandji pragiwaksono, notaslimboy, ponakananyom, adriano qalbi (komik favorit gw)
nama saya adhitya nugraha iskandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar