Sabtu, 12 Maret 2016

standup comedy sekarang

Gue ga tahu kenapa seseorang suka memberi beban yang berlebih buat sesuatu yang tidak perlu bahkan ketika menurut gue dia ga harus bawa itu. contoh ketika dia berpikir dia harus baik. dia harus juara. Dia membebankan diri oleh suatu pikiran idealis yang ada di kepalanya.atau yang lagi trend ketika dia harus membuat materi yang “serius” karena penontonnya merasa standup itu harus mempunyai suatu esensi yang berpikir kritis.

 gue menulis ini mungkin karena terkadang gue merasa udah agak gerah sih dengan tweet-tweet yang mengira bahwa  komika sudah kehilangan esensi dari sebuah standup komedi. Maksud gue sekarang mereka hanya "yang penting lucu". "Terjebak oleh sebuah formula yang sama". "Terjebak oleh suatu hal yang itu-itu aja".

Maksud gue kok aneh ya. Saat suatu comedi lucu itu yah bagus menurut gue. karena seengaknya mereka berhasil membuat materinya jadi lucu. Maksud gue ketika komedi itu lucu yaudah. Mereka berhasil kalo misalnya itu tidak bisa memuaskan beberapa orang . yah gapapa. Toh emang kita ga bakal bisa memenuhi kepuasan semua orang.

Ada beberapa orang yang berkata standup comedy selalu membahas hal-hal itu aja gitu, kalo lu nonton di tv penunjuk arah yang ngebahas ittu-itu mulu yah iyalah dia akan ngebahas itu-itu terus kan dikasih tema. Tapi gw ga bisa menyalahkan omongan mereka oke paling sering dibahas oleh para comic adalah cinta. Kenapa?

Gw ga tahu juga kenapa itu kaya suatu yang ada di otak kita. Ketika kita sedang mau berkarya kita selalu mengambil yang terdekat dengan kita. Yang familiar sama kita. Jadi menurut gw wajar ketika penonton merasa kecewa dengan komika-komika yang ngebahas itu-itu aja karena kita baru dasar di sebuah negara yang masih cukup muda dalam standup comedy. Komika awal masih pada tahap dasar masih membahas sesuatu yang paling dekat dengan hidup dia.

“Its wrong?? no”

itu kaya proses aja gitu, untuk sampai tahap 5 “hal-hal serius” mereka harus ke tahap 1”hal-hal ringan dan sehari-hati” dulu. Dan karena banyak komika awal. Yah wajar ketika mereka membahas hal yang dekat apalagi komika baru itu kebanyakan adalah remaja.

Dan ada yang berkata standup komedi adalah sarana mencerdaskan.sebelumnya gw bilang juga bahwa mungkin standup comedy juga bisa menjadi sarana membodohkan. gue ga setuju kata standup sebagai mencerdaskan bangsa. Standup comedy tentang sarana beropini. jadi kalo mereka setuju atau engak dengan opini orang yaudah gitu.

Tapi seengaknya apa mereka belajar dari pola pandang kalian. Para komika ga harus seperti ivan karta dengan materi scientistnya.  Mencerdaskan itu bonus aja gitu.

Tapi diluar lucu tapi bisa mencerdaskan ?

Di luar bisa mereka mencerdaskan karena mereka udah tahu semua teknik lucunya mereka ngincer bonusnya  Gue yakin ada fase dimana nanti komik bakal kok gitu-gitu doang ya. Pada fase itu mereka udah mengincar bonusnya. pada fase itu masuk stand up comedy yang  membahas hal-hal serius.

Dan sebenernya setiap comedy adalah suatu pembelajaran maksudnya pernah ga sih lu nonton orang dengan dua joke yang sama awalnya lucu banget tapi yang kedua ga begitu lucu kenapa karena mereka udah belajar. Tentang joke itu. ini berlaku disemua hal.

Dan gw ga setuju bahwa standup comedy adalah comedy yang cerdas. Gw seruju bahwa komedi adalah sesuatu yang relevan. Sesuatu yang nyambung dengan kita. Gw termasuk orang yang suka iseng nonton standup luar dan kadang ada banyak joke yang gw harus cari dulu untuk tahu kenapa ini lucu. Apalagi stand up rusia.(serius demi tuhan gw nonton)  Gw Cuma ngerasa bahwa itu Cuma pengekluxifean diri para komika terhadap standup.menurut gw comedi itu entah dalam bentuk lawakan, drama dan lain-lain untuk lucu seseorang harus bisa memahami atau relevan dengan hal itu. dan dibilang cerdas ketika kita bisa merelevankan dengan sekitar  (kenapa gw nulis ini karena gw merasa beberapa komik sudah mulai merasa “gw tuh komica, cerdas nih gw” gw agak geli sih)


Menurut gue ini terkadang bukan masalah hasil ini adalah masalah proses. kalo ada beberapa penonton yang bosan dengan standup yang itu-itu aja mungkin harus sering-sering liat standup dari orang-orang yang udah lama. Bukan dari komika baru. Walaupun gw ga bisa nyalahin penonton sih. Karena kita ada karena mereka. gw cuma bisa  merekomendasikan mereka kepada komik yang lebih serius yang bisa memuaskan mereka.kayak Pandji pragiwaksono, notaslimboy, ponakananyom, adriano qalbi (komik favorit gw)

nama saya adhitya nugraha iskandar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar