Senin, 31 Agustus 2015

hal biasa

Laki-laki itu masuk sebuah tempat makan memesan makanan yang biasa dia pesan lalu dia duduk di tempat biasanya dia duduk.

biasanya

dia tak pernah sendiri

Biasanya

laki-laki itu akan berjalan dengan teman wanita disampingnya.

Biasanya

Sang laki-laki akan selalu memesankan pesanan yang sama dengan sang wanita itu

Biasanya

Dia akan tertawa dengan senang dengan teman wanitanya

Biasanya

Sang laki-laki akan membantu makanan dengan sang wanita

Biasanya

Sang wanita kan menyuapi sang laki-laki

Biasanya

Sang lak-laki akan membayar makanan sepenuhnya akan tetapi terkadang sang wanita yang 
membayar

biasanya

Dia akan terlupa kunci motornya dan akan diomeli teman wanitanya

Biasanya

Dia akan dimarahi akan tetapi dia akan tetap tersenyum dengan senangnya.
Pelayan yang sudah afal dengan dirinya mulai menawarkan menu makan kepadanya dan dia mulai berkata

“tak biasanya”


Terkadang sesuatu yang “biasa”nya yang membunuh manusia secara perlahan dan dengan pasti.

Minggu, 05 Juli 2015

Main-Main



“Ikut turnamen futsal yuk pak?” kata gw sambil membawa selembaran

“Ahh males nanti kuku bapak yang abis pedicure patah” kata dia sambil menunjukan kukunya yang 
memang terlihat lentik sekali dengan kutex warna pink yang serasi.

“Main-main aja pak ?” tanya gw pantang menyerah

“kaya anak kecil aja main-main.” Kata-kata bapak yang berusia mungkin telah mau memasuki usia 40. Yang meloyor pergi setelah berkata seperti itu.

Hmmmmmmmmmmmm

Setelah mendapatkan penolakan itu kadang gw suka berpikir kenapa kebanyakan orang dewasa tidak pernah mau lagi diajak untuk bermain. padahal menurut gw main-main itu bukan hal yang jelek . yah kecuali dia maen cewek. Itu baru konotasinya jelek banget
ok acuhkan

pagi ini gw membaca sebuah qoute yang mengingatkan gw akan sesuatu

 “kebanyakan manusia mati pada usia 25 tapi baru dikubur di usia 75”

Maknanya bermakna dalam buat gw. seolah berkata manusia setelah di usia 25 mati karena terikat oleh kerjanya dia. dia lupa untuk menjadi manusia utuh yang sebenarnya.

Emang manusia utuh yang sebenarnya bagaimana dit ?

Yah tentu saja yang mempunyai dua kaki, dua tangan dan 32 gigi dan semacamnya.

Yeahh itu mah manusia normal biasa kampret

Bercanda-bercanda. Tidak utuh sepenuhnya adalah karena mereka lupa untuk “bermain”
Ada satu ilmu yang pernah gw ajarkan kepada murid-murid gw . dan gw ingin sebarkan kepada semuanya yaitu adalah tentang bermain.

Manusia pada hakikatnya memang dibilang sebagai homo sapien atau sering dibilang adalah mahluk yang selalu ingin tahu. Makannya manusia belajar. Riset dan semacamnya karena pada dasarnya begitu akan tetapi ada yang sering lupa diajarkan oleh para guru-guru dan pengajar lainnya. Adalah bahwa manusia juga sebenarnya adalah mahluk homo ludens.

Yah manusia adalah suatu mahluk yang selalu ingin bermain. itu makannya gw selalu percaya dengan sebuah qoute you never too old for playing  karena itu memang adalah kita.
Justru manusia kalo berhenti bermain berarti dia bukan manusia lagi.

Dari adhitya nugraha iskandar “Trust me I’m  S. Pd”


Jumat, 12 Juni 2015

Ananda Dian


Namanya adalah ananda dian.

Yah dia adalah orang yang berada di depan gw sekarang. Yah dia sedang berjalan dengan seorang lelaki disampingnya berjalan dengan sangat perlahan sangat angun dalam merah muda yang dia kenakan.

Entah waktu itu dia yang berjalan sangat lambat atau mungkin waktu yang seolah berhenti di depan gw. Yah dia seolah berhenti di depan gw.

Dengan sangat angun dia berhenti. Dan saat dia berhenti entah kenapa bayangan tentang masa lalu kembali muncul di dalam kepala gw.

17 tahun yang lalu

Selasa, 02 Juni 2015

Ujang


Ujang adalah sebuah nama dari pemuda yang akan ceritakan ini. Dia adalah pemuda sederhana dengan bergaya apa adanya yah dengan tinggi 170 Cm dan berat badan sekitar 60 kilo gram(entah kenapa perkenalan layak memperkenalkan petinju kelas ringan) yang sedang memegang barang-barangnya. Yang akan dia bawa ke kota.yah ujang sedang berusaha mentaruhkan nasib di ibukota.
Perjalanan menuju ke kota ini terjadi ketika percakapan terjadi di sebuah bibir sungai antara ujang dan wanita idamannya yaitu mawar (bukan nama samaran ).

Sebuah tempat biasa mereka membicarakan hal-hal sepele.

“tahu ga abang itu kalo ngupil kadang suka pake 5 jari loh” kata ujang bangga dan diikuti oleh wajah cengok sih mawar.

Yah di tempat itu si mawar dan ujang menghabiskan hari-harinya dan kali ini
Dan kali ini rasanya adalah percakapan serius antara si ujang dengan mawar. Mawar adalah wanita yang merupakan salah satu idaman cowo di kampungnya.

“Hmmmm kang”kata mawar pelan

“Iya war”ujang membalas

“Kang ujang ga berniat pergi ke kota apa?”

“Ga tuh war emang kenapa?”

“Lelaki-lelaki  dari desa kita aja udah banyak pergi ke kota kang untuk mencari uang disana”
“Yah kalo mencari uang aja kan bisa disini. Abang bisa nanam padi atau sekedar nernak sapi atu neng”

“Tapi kan disana bisa cari uang yang lebih banyak daripada di desa atuh kan”

Hening agak lama sampai mawar melanjutkan percakapannya lagi