Selasa, 02 Juni 2015

Ujang


Ujang adalah sebuah nama dari pemuda yang akan ceritakan ini. Dia adalah pemuda sederhana dengan bergaya apa adanya yah dengan tinggi 170 Cm dan berat badan sekitar 60 kilo gram(entah kenapa perkenalan layak memperkenalkan petinju kelas ringan) yang sedang memegang barang-barangnya. Yang akan dia bawa ke kota.yah ujang sedang berusaha mentaruhkan nasib di ibukota.
Perjalanan menuju ke kota ini terjadi ketika percakapan terjadi di sebuah bibir sungai antara ujang dan wanita idamannya yaitu mawar (bukan nama samaran ).

Sebuah tempat biasa mereka membicarakan hal-hal sepele.

“tahu ga abang itu kalo ngupil kadang suka pake 5 jari loh” kata ujang bangga dan diikuti oleh wajah cengok sih mawar.

Yah di tempat itu si mawar dan ujang menghabiskan hari-harinya dan kali ini
Dan kali ini rasanya adalah percakapan serius antara si ujang dengan mawar. Mawar adalah wanita yang merupakan salah satu idaman cowo di kampungnya.

“Hmmmm kang”kata mawar pelan

“Iya war”ujang membalas

“Kang ujang ga berniat pergi ke kota apa?”

“Ga tuh war emang kenapa?”

“Lelaki-lelaki  dari desa kita aja udah banyak pergi ke kota kang untuk mencari uang disana”
“Yah kalo mencari uang aja kan bisa disini. Abang bisa nanam padi atau sekedar nernak sapi atu neng”

“Tapi kan disana bisa cari uang yang lebih banyak daripada di desa atuh kan”

Hening agak lama sampai mawar melanjutkan percakapannya lagi


“abang ingat trisno teman SD kita yang baru ke jakarta””

“ohh trisno yang sering digigit anjing itu ya?”

“iya kang ingat?”

“ga war. Kalo anjingnya akang ingat? “

“itu loh yang dulu selain dikejar anjing juga sering dipalakin sama anak SD”

“ohh iya yang itu”

“akang ingat”

“engak tuh war”

“aduh kang yang ituuu”

“ok mawar kita bisa saja mengingat-ingat Aib trisno sampe abang ingat atau kamu bisa mengskip bagian mengingat trisno dan menceritakan apa yang mau dilakukan trisno”

“aku mau dijodohkan bang sama trisno kata abah”

“loh kok gitu”

Hening lama akan tetapi ada sesuatu yang membuat hati ujang memanas.
Yah api cemburu menyala kuat di hati ujang

“tapi kamu mau war?”

“hmmmm gimana ya kang mawar mah Cuma ingin hidup enak, ga pengen anak-anak mawar 
kesusahan mawar pengen ngeliat anak-anak mawar kuliah sampe S2”

“Terus”

“yah semua itu kan perlu duit”

Katanya streotype wanita lebih banyak mengunakan hati daripada logika akan tetapi entah kenapa kalo tentang cinta rasanya pria yang lebih memakai hati daripada wanita. Pikiran ujang mengakhiri scene tepi sungai itu

Oke kembali lagi ke masa sekarang.

Dan akhirnya ujang mulai berangkat ke jakarta.yah bus itu berjalan akan tetapi ujang masih berharap ini semua sementara.
“Hmm neng abang berangkat ya”

“Iya akang jangan lupa sama eneng ya”

“Iya pasti eneng kan alasan akang untuk ke jakarta”


Satu tahun telah berlalu

Ujang sudah bekerja dengan dua pekerjaan yah semua itu demi satu orang.
 yah ujang sekarang berada dimana bisa dikatakan “menyedihkan”
Ujang bekerja double job dan juga mengekos di tempat yang lebih kecil daripada kamarnya yang dulu di kampung.
Yah semua itu untuk menghemat dan bisa menabung lebih banyak.
Akan tetapi kali ini ada yang berbeda ada sebuah surat bewarna pink dan undangan.

Ujang membaca kertas itu.
Dear ujang                

Hi ujang apa kabar.
Kamu baik? di jakarta.
Aku juga baik kok di jakarta.
Hmmm kemaren abah cepirit lagi tahu pas lagi lomba panjat pinang. Lucu deh. Padahal abah berada paling atas kamu tahu ga apa perasaan yang di bawah ayah.
Ujang tertawa dan juga merasa sedih melewatkan satu hal yang harusnyamenjadi miliknya mungkin dia akan tertawa atau mungkin dia akan menjadi yang dibawah abah. Tapi jadi apapun ujang ingin sekali berada di keramaian itu.
Terus kemaren  juga panen lagi bagus kang kemaren kita ngerayain sampe ada pesta kembang api. Indah banget deh kang.
Cobakamu ada disini.
Kata-kata itu telah berhasil menengelamkan Ujang dalam khayal jika “dia berada di sana” melihat senyyum mawar dan memegang tangan mawar. tak kehilangan atu momen pun. Yang ada.setelah membaca surat itu dia benar-benar merasa rindu tentang apa yang tertingal olehnya.
Kang kamu masih inget trisno?
Yah.. yang sering digigit anjing.
Yah.. yang sering dipalakin waktu SD.
Yah.. Yang suka cepirit seperti abah waktu SD
Yah  kali ini aku akan mengungkpakan semuanya karena abang harus benar-benar tahu siapa itu trisno.
Karena kali ini penting aku akan mengomongkan semua aibnya menulis sampai panjang lebar kalau perlu karena ini menmang penting.

yah sebenarnya ujang tahu siapa itu trisno hanya dia tak mau mengakuinya saja

Kang mang trisno.. kemaren melamar ku kang.
Abah juga setuju karena mang trisno sudah mapan dia mengikuti progam yang lagi ngetrend disana kang Melem (maksudnya MLM)
Kang aku tahu abang pasti kecewa,kesal dan marah aku tahu itu hak abang.
Tapi ini hidupku aku yang menentukan kebahagianku. Kuharap akang mengerti dan mau datang ke kawinan ku. Tangal 28 nanti.

Terima kasih

Setelah membaca itu ujang hanya duduk menekuku dirinya menimbun dirinya dengan bantal dan menangis dengan begitu keras

Pertanyaan retorika muncul di benak ujang dan mengakhiri cerita kelam ini

“Wanita tuh ga matre kita tuh Cuma realistis.. Emang kalo matre berarti ga realistis”.


2 komentar:

  1. Uang memang mampu mengubah takdir ya.. :'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Takdir ga bisa di rubah oleh Uang.

      tapi uang bisa merubah seseorang.

      itu aja

      Hapus