Minggu, 25 Januari 2015

#saveKPK Think Again!


“Jangan pernah meremehkan orang bodoh karena mereka mempunyai jumlah yang banyak” kata-kata yang gw suka sekali dari sebuah kisah yang gw baca.

Yah entah kenapa gw lagi-lagi risih lagi  kenapa twiter gw penuh lagi dengan masalah politik “kpk vs malbes polri” banyak orang yang ngetwit masalah ini bahkan gw rasa gw tingal menunggu masalah wakti hingga  ini dikomeni oleh aliando dan prili di TV gw.

Damm

Pertama harus dikasih tau bahwa

KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya”dikutip dari wikipedia

Maksudnya bersifat independen disini dia berdiri sendiri dan tidak terkait dengan instansi lainnya.dan tugas utamanya adalah memberantas korupsi.

Terus apa hubungannya ?

Ok agak bingung yaudah kita bahas dulu sedikit-sedikit

POLRI berdasarkan undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara RI dalam pasal 14 huruf g bahwa “Kepolisian negara RI bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan undang-undang yang lainnya”
Jadi bisa dibilang polri memiliki peran juga dalam penyelidikan masalah korupsi.

Loh kok bukanya itu urusan KPK ?

Yah benar. Jika polisi melakukan penyelidikan tentang korupsi maka polri harus melapor selambat-lambatnya 14 hari setelah penyelidikan kepada kpk. Dan kalo misalnya KPK mau melakukan pada kasus itu maka kasus itu harus diserahkan secara utuh  kepada KPK polri mundur dari penyelidikan.
Dari sini tidak ada perkara sama sekali dari awal pembentukan KPK.

Kenapa karena

KPK ITU BAIK
POLRI JUGA BAIK

Lalu ada apa sekarang?

Ini adalah masalah beda etika dalam penyelidikan.
KPK dalam penyelidikan apapun selalu mengblow up kasus.
Kapolri tidak mengblow up kasus atau suatu perkara ke media.
Kapolri tidak mengblow up suatu kasus atau perkara pengkorupsian adalah karena mengunakan etika praduga tidak bersalah jadi kalau misalnya terjadi penyelidikan akan sesuatu. karena dia berfikir merusak suatu kasus itu tersendiri.

Maksudnya gimana  apa hubungannya blow up sama kasus itu?

Ada jelas.
Misalnya  si X melakukan korupsi . lalu di blow up. Semua rakyat tahu si X.

Terus apa?

Dalam persidangan akan terjadi dilematis pengambilan keputusan pada si tersangka.misalnya tersangka ternyata hanya korupsi sekian tapi bukti kurang jelas akan tetapi sudah di blow up media semua orang tahu masalah persidangan ini.

Hakim akan kebingungan karena kalo menurut dia bukti kurang kuat dan dia mengasih pidana ringan maka yang terjadi adalah bahwa orang-orang akan berpikir bahwa si Hakim mendukung tindak pro korupsi.

Padahal bisa aja banyak hal yang terjadi dalam persidangan yang bisa meringankan.

Terus apa hubungannya sama sekarang?

oke saya jelasin secara kronologis rentetan kasus yang terjadi sekarang adalah seperti ini

·         2010 BW terkena kasus kesaksian palsu
·         Jokowi memilih BG sebagai KAPOLRI
·         KPK sudah memberitahu bahwa BG sedang dalam penyidikan. Tapi mungkin jokowi tak mendengar kenapa karean bukan hanya satu kali melakukan penyelidikan tetapi tidak terbukti mungkin waktu itu jokowi berani mengambil resiko BG bersih kasus
·         Sudah dilakukan pemblow upan
·         BG diangap sebagai tersangkan dan di blow up. Ini tamparan besar buat jokowi dan polri besar banget.
·         POLRI namanya tercemar karena pemblow upan ini
·         BW juga ditangkap sama POLRI karena kasus yang dulu walaupun dia dalam masa sebagai terperiksa belum tersangka. Atau mungkin sudah menjadi tersangka waktu penangkapan tapi saya tidak tahu
·         Lalu muncul dimana-mana hastag SAVE KPK

Dari sini mungkin saya ga berani bilang bahwa dua-duanya salah atau bagaimana akan tetapi saya lebih suka berkata bahwa ini adalah masalah hukum dan dipisahkan dulu dengan masalah politik, maksudnya jangan sampai ada kesan polisi mau menghancurkan KPK atau sebaliknya KPK mau menghancurkan citra polisi.

Kenapa karena menurut saya
BG dan BW sama-sama terkait masalah hukum. Yang satu gratifikasi yang satunya kesaksian palsu. 

Dua-duanya disidang

kalo dua-duanya salah.

diberhentikan.kalo ga bebasin simple.

Menurut saya Ini bukan masalah penyelamatan ini adalah masalah etika dua instansi yang saling bersingungan dan merusak citra satu instansi lainnya.dan harus diinget

KPK ITU BAIK

POLRI JUGA BAIK

Tapi inget ga semuanya selalu ada orang baik didalemnya.
Saya @adhityaiska yang lagi bosen ngedengerin masalah beginian

ps :
*tanya aja kalo mau ditanyain. Kalo ada yang mau dibenerin silahkan saya open minded tapi saya orangnya debatan.kalo lu kritik dan gw ga suka gw debat
*dalam masalah korupsi semua alur penyelidikan berhenti di KPK jika dia mau menyelidiki.dan ini menyebabkan KPK superior dalam masalah korupsi.


6 komentar:

  1. Menurut gue hakim gak akan terpengaruh dengan isu yang berkembang di masyarakat. Jadi asumsi lu diatas kelliru.. Lagian gue blum pernah lihat oranh nyalahin hakim atas putusannya... Karena kalo tidak puas pun masih bisa dibawa ke pengadilan yg lebih tinggi.

    Soal KPK vs Polri, gue sependapat bahwa banyak kok orang baik disitu.. Tapi kalo soal penangkapan BW ya ada kesan dipaksakan.. Okelah kalo emang mereka gak ngeblow up kasusnya, tapi masa harus nunggu 5 tahun baru diproses? Kan aneh.... Jadi gak heran kalau orang nyangkut pautin dengan kriminalisasi KPK.. Karena sebelumnya hal ini juga pernah terjadi, waktu itu penyidik KPK Novel Baswesan yg diperiksa karena kasus lamanya saat bertugas sebagai polisi.. Saat itu juga sedang heboh2nya jendreal polisi yg tersangkut korupasi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mas erick. kalo dibilang hakim ga ngaruh sebenarnya statement itu diambil dari orang mantan kapolri. jadi kalo ditanya hakim terpengaruh apa engak gw engak tahu? karena cuma hakim itu doang yang tahu

      dan

      lu pasti pernah liat tapi ga merhatiin karena ada beberapa kasus pidana korupsi diberi ringan biasanya di blowup dan kadang hakim persidangan diangap menerima sogokan atau pro.

      "nama baik terpengaruh"

      kalo masalah 5 tahun gw kurang paham tapi kalo ditanya masalah si BG itu aja gratifikasi tahun 2003-2006. yah kalo menurut gw pribadi mungkin ada sedikit dendam dari polri tapi gw ga tahu.

      Ini cuma penalaran gw.

      kalo masalah novel baswean gw ga tahu.tapi gw analisis orang polri ga suka cara kerja kpk begitu sebaliknya. ketika kpk nyari kesalahan polri.polri juga begitu.

      Hapus
    2. Kalo masalah si BG, KPK ngrndus rekening gendutnya.. Sebagai pejabat negara wajar dicurigai kalo rekeningnya tiba2 gede padahal gajinya aja gak segitu? Terus gak laporin harta kekayaan ke KPK. Jadi kasus BG wajar-wajar aja, sedangkan penetapan BG saat dia dipilih jadi kapolri adalah langkah KPK agar pejabat yg terindikasi jangan dulu di lantik jadi Kapolri..

      Gue pernah lihat sih terpidana korupsi dikasih hukuman ringan, tapi gak pernah denger tuh kalo ada tuduhan hakimnya disogok. Lu dengernya darimana? Karena yg seperti gue bilang sebelumnya kalo jaksa gak puas dengan putusan hakim pengadilan negeri bisa ngajuin banding ke MA.

      Saling nyari kesalahan? Menurut gue asumsi itu keliru lagi. Tapi yasudahlah.... Masalah novel baswedan, bibit, samat aja lu gak tahu. Padahal itu pertama kali perseteruan KPK dan POLRI.. Kasus BG dan BW adalah pengulangannya tapi orangnya yg beda.. Hehe... Terima kasih atas diskusinya.. ��

      Hapus
    3. kalo kasus BG wajar kan kasus BW juga wajar aja kan.

      makannya dibilang kalo ada masalah hukum jangan dibawa isu politik. si BW ga bakal ditangkep dan juga ga bakal masuk penjara kalo dia ga bersalah. dia kan pinter

      tapi mungkin dia melakukan kesalahan

      untuk statement yang ke dua sebenernya udah melenceng banget dari arah omongan awal.tapi dibilangin ini masalah "citra" ga usah lu perlu media analis aja sendiri.

      terus masalah jaksa ngajuin ke MA ga ada hubungannya.kalo ada coba jelasin karena gw ga dapet.

      terus kalo dibilang asumsi gw salah tolong dituliskan asumsi yang benarnya seperti apa.karena gw suka debat seperti ini.
      membuat mata gw lebih buka terhadap kasus dari berbagai sudut pandang.

      karena orang bijak pernah ngajarin gw "jangan pernah dengerin masalah dari satu karena itu ngebutain dari kebenaran maka lu harus tahu dari berbagai orang jadi kelihatan bentuk sebenarnya masalah bagaimana"

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus