“Jangan pernah
meremehkan orang bodoh karena mereka mempunyai jumlah yang banyak” kata-kata
yang gw suka sekali dari sebuah kisah yang gw baca.
Yah entah kenapa gw lagi-lagi risih lagi kenapa twiter gw penuh lagi dengan masalah
politik “kpk vs malbes polri” banyak orang yang ngetwit masalah ini bahkan gw
rasa gw tingal menunggu masalah wakti hingga ini dikomeni oleh aliando dan prili di TV gw.
Damm
Pertama harus dikasih tau bahwa
“KPK
bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya”dikutip dari wikipedia
Maksudnya bersifat
independen disini dia berdiri sendiri dan tidak terkait dengan instansi
lainnya.dan tugas utamanya adalah memberantas korupsi.
Terus apa hubungannya ?
Ok agak bingung yaudah
kita bahas dulu sedikit-sedikit
POLRI berdasarkan
undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara RI dalam pasal 14
huruf g bahwa “Kepolisian negara RI bertugas melakukan penyelidikan dan
penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan
peraturan undang-undang yang lainnya”
Jadi bisa dibilang polri
memiliki peran juga dalam penyelidikan masalah korupsi.
Loh kok bukanya itu urusan
KPK ?
Yah benar. Jika polisi
melakukan penyelidikan tentang korupsi maka polri harus melapor
selambat-lambatnya 14 hari setelah penyelidikan kepada kpk. Dan kalo misalnya
KPK mau melakukan pada kasus itu maka kasus itu harus diserahkan secara utuh kepada KPK polri mundur dari penyelidikan.
Dari sini tidak ada
perkara sama sekali dari awal pembentukan KPK.
Kenapa karena
KPK ITU BAIK
POLRI JUGA BAIK
Lalu ada apa sekarang?
Ini adalah masalah beda etika dalam penyelidikan.
KPK dalam penyelidikan apapun selalu mengblow up kasus.
Kapolri tidak mengblow up kasus atau suatu perkara ke media.
Kapolri tidak mengblow up suatu kasus atau perkara
pengkorupsian adalah karena mengunakan etika praduga tidak bersalah jadi kalau
misalnya terjadi penyelidikan akan sesuatu. karena dia berfikir merusak suatu
kasus itu tersendiri.
Maksudnya gimana apa hubungannya blow up sama kasus itu?
Ada jelas.
Misalnya si X
melakukan korupsi . lalu di blow up. Semua rakyat tahu si X.
Terus apa?
Dalam persidangan akan terjadi dilematis pengambilan
keputusan pada si tersangka.misalnya tersangka ternyata hanya korupsi sekian
tapi bukti kurang jelas akan tetapi sudah di blow up media semua orang tahu
masalah persidangan ini.
Hakim akan kebingungan karena kalo menurut dia bukti kurang
kuat dan dia mengasih pidana ringan maka yang terjadi adalah bahwa orang-orang
akan berpikir bahwa si Hakim mendukung tindak pro korupsi.
Padahal bisa aja banyak hal yang terjadi dalam persidangan
yang bisa meringankan.
Terus apa hubungannya sama sekarang?
oke saya jelasin secara kronologis rentetan kasus yang
terjadi sekarang adalah seperti ini
·
2010 BW
terkena kasus kesaksian palsu
·
Jokowi memilih
BG sebagai KAPOLRI
·
KPK sudah
memberitahu bahwa BG sedang dalam penyidikan. Tapi mungkin jokowi tak mendengar
kenapa karean bukan hanya satu kali melakukan penyelidikan tetapi tidak
terbukti mungkin waktu itu jokowi berani mengambil resiko BG bersih kasus
·
Sudah dilakukan
pemblow upan
·
BG diangap
sebagai tersangkan dan di blow up. Ini tamparan besar buat jokowi dan polri
besar banget.
·
POLRI namanya
tercemar karena pemblow upan ini
·
BW juga
ditangkap sama POLRI karena kasus yang dulu walaupun dia dalam masa sebagai
terperiksa belum tersangka. Atau mungkin sudah menjadi tersangka waktu
penangkapan tapi saya tidak tahu
·
Lalu muncul
dimana-mana hastag SAVE KPK
Dari sini mungkin saya ga berani bilang bahwa dua-duanya
salah atau bagaimana akan tetapi saya lebih suka berkata bahwa ini adalah
masalah hukum dan dipisahkan dulu dengan masalah politik, maksudnya jangan
sampai ada kesan polisi mau menghancurkan KPK atau sebaliknya KPK mau
menghancurkan citra polisi.
Kenapa karena menurut saya
BG dan BW sama-sama terkait masalah hukum. Yang satu
gratifikasi yang satunya kesaksian palsu.
Dua-duanya disidang
kalo dua-duanya salah.
diberhentikan.kalo ga bebasin simple.
Menurut saya Ini bukan masalah penyelamatan ini adalah
masalah etika dua instansi yang saling bersingungan dan merusak citra satu
instansi lainnya.dan harus diinget
KPK ITU BAIK
POLRI JUGA BAIK
Tapi inget ga semuanya selalu ada orang baik didalemnya.
Saya @adhityaiska yang lagi bosen ngedengerin masalah
beginian
ps :
*tanya aja kalo mau ditanyain. Kalo ada yang mau dibenerin silahkan saya open minded tapi saya orangnya debatan.kalo lu kritik dan gw ga suka gw debat
*tanya aja kalo mau ditanyain. Kalo ada yang mau dibenerin silahkan saya open minded tapi saya orangnya debatan.kalo lu kritik dan gw ga suka gw debat
*dalam masalah korupsi semua alur penyelidikan berhenti di
KPK jika dia mau menyelidiki.dan ini menyebabkan KPK superior dalam masalah
korupsi.
Menurut gue hakim gak akan terpengaruh dengan isu yang berkembang di masyarakat. Jadi asumsi lu diatas kelliru.. Lagian gue blum pernah lihat oranh nyalahin hakim atas putusannya... Karena kalo tidak puas pun masih bisa dibawa ke pengadilan yg lebih tinggi.
BalasHapusSoal KPK vs Polri, gue sependapat bahwa banyak kok orang baik disitu.. Tapi kalo soal penangkapan BW ya ada kesan dipaksakan.. Okelah kalo emang mereka gak ngeblow up kasusnya, tapi masa harus nunggu 5 tahun baru diproses? Kan aneh.... Jadi gak heran kalau orang nyangkut pautin dengan kriminalisasi KPK.. Karena sebelumnya hal ini juga pernah terjadi, waktu itu penyidik KPK Novel Baswesan yg diperiksa karena kasus lamanya saat bertugas sebagai polisi.. Saat itu juga sedang heboh2nya jendreal polisi yg tersangkut korupasi..
Untuk mas erick. kalo dibilang hakim ga ngaruh sebenarnya statement itu diambil dari orang mantan kapolri. jadi kalo ditanya hakim terpengaruh apa engak gw engak tahu? karena cuma hakim itu doang yang tahu
Hapusdan
lu pasti pernah liat tapi ga merhatiin karena ada beberapa kasus pidana korupsi diberi ringan biasanya di blowup dan kadang hakim persidangan diangap menerima sogokan atau pro.
"nama baik terpengaruh"
kalo masalah 5 tahun gw kurang paham tapi kalo ditanya masalah si BG itu aja gratifikasi tahun 2003-2006. yah kalo menurut gw pribadi mungkin ada sedikit dendam dari polri tapi gw ga tahu.
Ini cuma penalaran gw.
kalo masalah novel baswean gw ga tahu.tapi gw analisis orang polri ga suka cara kerja kpk begitu sebaliknya. ketika kpk nyari kesalahan polri.polri juga begitu.
Kalo masalah si BG, KPK ngrndus rekening gendutnya.. Sebagai pejabat negara wajar dicurigai kalo rekeningnya tiba2 gede padahal gajinya aja gak segitu? Terus gak laporin harta kekayaan ke KPK. Jadi kasus BG wajar-wajar aja, sedangkan penetapan BG saat dia dipilih jadi kapolri adalah langkah KPK agar pejabat yg terindikasi jangan dulu di lantik jadi Kapolri..
HapusGue pernah lihat sih terpidana korupsi dikasih hukuman ringan, tapi gak pernah denger tuh kalo ada tuduhan hakimnya disogok. Lu dengernya darimana? Karena yg seperti gue bilang sebelumnya kalo jaksa gak puas dengan putusan hakim pengadilan negeri bisa ngajuin banding ke MA.
Saling nyari kesalahan? Menurut gue asumsi itu keliru lagi. Tapi yasudahlah.... Masalah novel baswedan, bibit, samat aja lu gak tahu. Padahal itu pertama kali perseteruan KPK dan POLRI.. Kasus BG dan BW adalah pengulangannya tapi orangnya yg beda.. Hehe... Terima kasih atas diskusinya.. ��
kalo kasus BG wajar kan kasus BW juga wajar aja kan.
Hapusmakannya dibilang kalo ada masalah hukum jangan dibawa isu politik. si BW ga bakal ditangkep dan juga ga bakal masuk penjara kalo dia ga bersalah. dia kan pinter
tapi mungkin dia melakukan kesalahan
untuk statement yang ke dua sebenernya udah melenceng banget dari arah omongan awal.tapi dibilangin ini masalah "citra" ga usah lu perlu media analis aja sendiri.
terus masalah jaksa ngajuin ke MA ga ada hubungannya.kalo ada coba jelasin karena gw ga dapet.
terus kalo dibilang asumsi gw salah tolong dituliskan asumsi yang benarnya seperti apa.karena gw suka debat seperti ini.
membuat mata gw lebih buka terhadap kasus dari berbagai sudut pandang.
karena orang bijak pernah ngajarin gw "jangan pernah dengerin masalah dari satu karena itu ngebutain dari kebenaran maka lu harus tahu dari berbagai orang jadi kelihatan bentuk sebenarnya masalah bagaimana"
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetuju banget sama tulisannya :)
BalasHapus