Nama gue adalah rian. Lelaki
biasa tidak tampan dan juga tidak mapan.
Gue hanya ingin menceritakan
suatu cerita (entah kenapa ini dimulai seolah-olah gue akan bercerita tentang
cerita misteri)
Ini cerita gue tentang beberapa
tahun yang lalu.
Waktu itu gue rumah di daerah
pondok ranji dan gue dulu kuliah di UNJ universitas negeri jakarta. Waktu itu gue
juga adalah seorang mahasiswa dengan berduit pas-pasan. Yah gue tidak punya
motor jadi gue selalu menggunakan
kenderaan umum. Gue selalu menggunakan kereta api.
Naik dari pondok ranji turun di
manggarai.
Ada beberapa hal yang gue ga
begitu suka ketika naik kereta yah ada dua hal pertama yaitu adalah sangat
padat sekali ini serius mungkin saking padatnya kaki lu akan menyelip-nyelip
untuk menemukan pijakan karean di bawah itu sudah penuh dengan kaki, tas dan
kadang kepala orang kalo dia tiduran. kedua adalah tempat tunggunya yang
berisik. Yah entah kenapa gue ga begitu suka kedua itu.
yah ini adalah neraka
kecil bagi gue,
Akan tetapi gue melakukan hal itu
setiap hari. Akan tetapi ada yang mengubah neraka kecil ini menjadi sebuah
surga.
Gue menyebutnya wanita payung
kuning.
Waktu itu awan abu-abu sudah
menghias langit dari pondok ranji. gue tahu bahwa ini akan hujan gue buru-buru
segara ke stasiun. Dan waktu itu gue segara berlari menuju stasiun dan sialnya ternyata gue terlambat kereta
yang mau gue naiki sudah berangkat sungguh sial. Akan tetapi yang mengeluh ini
bukan hanya gue saja akan tetapi wanita di samping gue juga.
Yah dia bergegas sambil
membenarkan payung kuningnya. Wanita ini dengan rambut lurus sepundak dan muka
ayunya. Dalam hati gue hanya berpikir cakep juga nih cewek.
Akhirnya gue duduk dan dia
akhirnya menghampiri gue dan dia duduk
di samping gue juga. Rasanya waktu jadi berhenti. Ketika dia duduk disamping gue.
Dan kereta selanjutnya akan
datang 20 menit lagi.
Baru 5 menit dia duduk di sebelah
gue. gue merasakan ada sesuatu yang berat di pundak gue. yah dia ternyata
tertidur di samping gue. sial mukannya manis sekali kalo dari dekat.
Dan itu merupakan 15 menit tercepat yang gue
rasakan.
Sial setelah itu kereta datang
dan gue membangunkannya.
“mbak bangun kereta udah dateng”
Akhirnya gue masuk bareng dia. entahlah gue jadi sering memperhatikan dia.
Ini berlaku selama dua tahun
yah bahkan walaupun gue sudah punya cewek gue tetap menyukai wanita ini. Yah
bukan karena gue tidak cinta dengan pacar gue akan tetapi mungkin Kadang dalam
diri kita semua selalu punya salah satu otang yang kita sukai secara diam-diam.
Yah entahlah kita menyukai konsep suka dengan orang itu atau bagaimana akan tetapi
kita tahu perasaan itu tulus.
Bagi dia mungkin gue adalah salah
satu stranger saja,
Gue pernah denger di satu film
bahwa kita melakukan sesuatu hanya sebagai distraction dari kenyataan bahwa
kita akan mati. Yah entahlah Tapi bagi gue dia adalah salah satu distraction
yang mengalihkan gue dari neraka kecil ini. Dia adalah salah satu distraction
yang membuat gue merasakan ada surga kecil.
Terima kasih wanita payung
kuning.
Tidak tampan dan tidak mapan :v
BalasHapusmaksudnya biasa-biasa aja gitu. hahahaha
BalasHapus