Kamis, 29 September 2016

Wanita Payung Kuning

Nama gue adalah rian. Lelaki biasa tidak tampan dan juga tidak mapan.

Gue hanya ingin menceritakan suatu cerita (entah kenapa ini dimulai seolah-olah gue akan bercerita tentang cerita misteri)

Ini cerita gue tentang beberapa tahun yang lalu.

Waktu itu gue rumah di daerah pondok ranji dan gue dulu kuliah di UNJ universitas negeri jakarta. Waktu itu gue juga adalah seorang mahasiswa dengan berduit pas-pasan. Yah gue tidak punya motor jadi gue selalu  menggunakan kenderaan umum. Gue selalu menggunakan kereta api.

Naik dari pondok ranji turun di manggarai.

Ada beberapa hal yang gue ga begitu suka ketika naik kereta yah ada dua hal pertama yaitu adalah sangat padat sekali ini serius mungkin saking padatnya kaki lu akan menyelip-nyelip untuk menemukan pijakan karean di bawah itu sudah penuh dengan kaki, tas dan kadang kepala orang kalo dia tiduran. kedua adalah tempat tunggunya yang berisik. Yah entah kenapa gue ga begitu suka kedua itu. 
yah ini adalah neraka kecil  bagi gue,

Akan tetapi gue melakukan hal itu setiap hari. Akan tetapi ada yang mengubah neraka kecil ini menjadi sebuah surga.

Gue menyebutnya wanita payung kuning.

Waktu itu awan abu-abu sudah menghias langit dari pondok ranji. gue tahu bahwa ini akan hujan gue buru-buru segara ke stasiun. Dan waktu itu gue segara berlari menuju stasiun  dan sialnya ternyata gue terlambat kereta yang mau gue naiki sudah berangkat sungguh sial. Akan tetapi yang mengeluh ini bukan hanya gue saja akan tetapi wanita di samping gue juga.

Yah dia bergegas sambil membenarkan payung kuningnya. Wanita ini dengan rambut lurus sepundak dan muka ayunya. Dalam hati gue hanya berpikir cakep juga nih cewek.
Akhirnya gue duduk dan dia akhirnya menghampiri gue  dan dia duduk di samping gue juga. Rasanya waktu jadi berhenti. Ketika dia duduk disamping gue.

Dan kereta selanjutnya akan datang 20 menit lagi.

Baru 5 menit dia duduk di sebelah gue. gue merasakan ada sesuatu yang berat di pundak gue. yah dia ternyata tertidur di samping gue. sial mukannya manis sekali kalo dari dekat.
Dan  itu merupakan 15 menit tercepat yang gue rasakan.
Sial setelah itu kereta datang dan gue membangunkannya.

“mbak bangun kereta udah dateng”

Akhirnya gue masuk bareng dia. entahlah gue jadi sering memperhatikan dia.

Ini berlaku selama dua tahun yah bahkan walaupun gue sudah punya cewek gue tetap menyukai wanita ini. Yah bukan karena gue tidak cinta dengan pacar gue akan tetapi mungkin Kadang dalam diri kita semua selalu punya salah satu otang yang kita sukai secara diam-diam. Yah entahlah kita menyukai konsep suka dengan orang itu atau bagaimana akan tetapi kita tahu perasaan itu tulus.
Bagi dia mungkin gue adalah salah satu stranger saja,

Gue pernah denger di satu film bahwa kita melakukan sesuatu hanya sebagai distraction dari kenyataan bahwa kita akan mati. Yah entahlah Tapi bagi gue dia adalah salah satu distraction yang mengalihkan gue dari neraka kecil ini. Dia adalah salah satu distraction yang membuat gue merasakan ada surga kecil.

Terima kasih wanita payung kuning.

2 komentar: