Minggu, 23 Oktober 2016

Takdir


Hmmm lagi-lagi laki-laki itu adalah orang yang tidak bisa wanita itu tebak. Dalam pertemuan yang katanya terakhir itu. sang wanita itu telah mempersiapkan hatinya untuk tidak akan luluh lagi dengan sang laki-laki ini. Dia harus memperkuat dindingnya lagi. Dirinya telah menetapkan diri bahwa dia telah menetukan pilihan dan pilihan itu bukan laki-laki yang berada di depannya bukan laki-laki yang sekarang berada di depannya. Bukan laki-laki yang membantu membenah hatinya selama 3 bulan ini.
Laki-laki itu menarik kursi di sebuah toko donut itu. dia duduk dia mencoba merapikan rambutnya yang mungkin berantakan rasanya memang dia sedikit berantakan rasanya pekerjaannya memang sangat menumpuk belakangan ini. Dan sang laki-laki akhirnya berkata

“hi udah lama”tanya sang laki-laki

“ga kok baru” jawab sang wanita

Jawaban dingin sang wanita seolah selalu ingin menguatkan hatinya bahwa keputusannya telah mantap dan dia tidak akan salah dengan pilihannya.  Tiba-tiba sang laki-laki mengeluarkan sebuah kresek bewarna putih ada kado bewarna hitam kecil dan ada surat yang berada di amplop putih sederhana itu.

 Entah kenapa pertahanan sang wanita itu hampir saja runtuh lagi dan luluh oleh lelaki di depannya. Tapi dia berusah untuk tetap biasa saja. Wanita itu berkata “bolek gw buka ya” sang laki-laki menjawab “jangan merusak kejutannya”

Lalu dia dan sang laki-laki mencoba untuk membicarakan apa yang beberapa hari terjadi beberapa hari yang memang tidak ada hubungan antara mereka berdua. Sang wanita itu bertanya dengan bagaimana hari-hari sang cowok. Dan sang cowok menjawab “sangat melelahkan dengan begitu banyak pekerjaan”   dan sang wanita juga menceritakan tentang dia dan bagaimana dia telah diyakinkan bahwa yang namanya hati ga mungkin salah pilih dia meyakinkan cowok yang berada di depannya bahwa dia telah memilih yang tepat dengan tidak bersamanya yang meragu. Dia telah tepat memilih cowok yang dulu pernah mengisi hatinya.

Lalu lagi asik-asik bercerita.

Sang cowok berkata

“cukup lagi males aja”

Sang wanita itu melihat cowok itu. mungkin dia cemburu mendengar ceritanya akan tetapi bukankah sang cowok ini tidak berhakkan untuk cemburu.

Dia tidak pernah berhak untuk cemburu.

Akan tetapi entah kenapa sang wanita tetap berhenti menceritakan  ceritanya. Berhenti menceritakan bahwa dia telah yakin sepenuhnya dengan sang laki-laki yang telah dipilihnya.

“kita pindah yuk ke tempat bakso”

“ga mau ahh mager lagian ga laper”

“lah kan lu ga harus makan nemenin aja gw laper”

“ ga mau ahh males”

“ayo lah ini kan yang terakhir”

Mendengar kata-kata itu sang wanita itu akhirnya setuju dengan ajakan sang laki-laki yang tidak pernah bisa dia mengerti. Sang wanita duduk didepannya sang pria. Saat sang pria memesan sang wanita mengeluarkan surat yang tadi dikasih oleh sang pria.
Saat dia mau mengeluarkan sang laki-laki muncul membawa makanan

“ehh jangan dibuka”

“buka ya. Biar ga penasaran”

“entar lu ngerusak kejutannya”

“gapapa aku buka ya”

Sang laki-laki berpikir cukup lama dia juga ingin tahu.ekspresi dari sang wanita.
Dan sang wanita membaca surat itu dengan khusyu sekali beberapa kali dia tertawa karena jokes-jokes yang kadang ga lucu dari tuh cowok akan tetapi entah kenapa tetap menghibur.
Sang wanita tertawa dan sang laki-laki berhasil membuat mood wanita itu dari senang dan hancur bersamaan. Tembok yang telah dibuat lama-lama. Tembok yang berusaha untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah suatu yang tepat hancur lagi.
Laki-laki itu jahat rasanya telah membuat sang wanita ragu lagi dan dia akan pergi lagi entah kemana dia mau pergi.

Ternyata takdir memainkan sesuatu kebetulan yang kejam
Akan tetapi
Akan tetapi sang laki-laki itu tahu.
Bahwa dia akan seperti itu
Akan tetapi Sang lelaki tahu bahwa
Pada akhirnya dia akan tetap memilih sang cowok
Sang lelaki tahu bahwa dia bukan lah yang akan terpilih
Akan tetapi andai sang wanita tahu juga
Bahwa sang lelaki juga menangis malam itu yah dia menderita
Akan tetapi dia tersenyum esoknya

Seolah-olah dia bahagia akan penderitaannya


Mungkin bagi sang laki-laki.


Sang wanita itu sangat berharga




Ini ditulis dari cerita pribadi. Terispirasi sih. Gue tahu ini tentang siapa akan tetapi gue bener-bener lupa detailnya. Hahahahaha

Lagi-lagi gue membuat catatan kaki diatas catatan kaki. Lagi-lagi ini adalah tulisan lama lagi kenapa gue tulis lagi. karena pengen aja.
Hahahahaha.
Dasar Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki kencrot
Lelaki bangkrut
Lelaki mencret
Lelaki karbet
Lelaki bangsat


Hmmm sebenarnya  karena gue sedang membuat projek menulis tentang buku standup batavia. Projeknya lagi gue kerjain setengahnya. Tujuan gue semoga buku ini jadi dan bisa diterbitin amin.

1 komentar: